Pelecehan Seksual di Dunia Pendidikan, Mengapa?

Pelecehan_20250312_175932_0000

Oleh: Syifa K

 

LenSaMediaNews.com__Pelecehan seksual di lingkungan pendidikan masih saja terjadi. Guru yang seharusnya menjadi panutan serta memberi teladan baik, namun justru melakukan hal keji kepada anak didik mereka. Seperti peristiwa yang dilakukan oleh seorang guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di sebuah sekolah dasar di Kecamatan Doreng, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia tega melakukan perbuatan keji mencabuli delapan pelajar yang menjadi anak didiknya. Aksi bejat guru olahraga ini diketahui telah berlangsung sejak korban berada di kelas 1 SD. Korban berjumlah delapan dengan usia 8-13 tahun (Tirto.id, 5-2-2025).

 

Peristiwa ini menunjukan rusaknya sistem kapitalis sekuler yang senantiasa memisahkan agama dari kehidupan. Seperti tontonan media liberal kian bebas dan mudah diakses, lingkungan pergaulan pun bebas antara lawan jenis, serta gagalnya pendidikan dalam mencetak individu yang berkepribadian dan berpegangan teguh pada syariat Islam.

 

Di sisi lain peristiwa ini menunjukan lemahnya negara dalam memberikan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Negara seharusnya ikut andil dalam menjaga keamanan serta keselamatan masyarakat, namun pada kenyataannya negara seperti Abai, tidak menjalankan amanah sehingga peristiwa pelecehan ini sangat sering terjadi.

 

Sementara itu dalam Islam kesejahteraan masyarakat merupakan prioritas utama. Karena jika masyarakat memiliki kehidupan yang aman, nyaman, tentram dan sejahtera, maka kehidupan akan berjalan dengan baik. Islam memiliki sistem pendidikan yang membuat manusia dapat berperan sesuai dengan fitrahnya, pendidikan terhadap pelajar senantiasa ditanamkan rasa cinta terhadap Allah SWT dan agamanya.

 

Pendidikan dalam keluarga pun dilandaskan kepada ketakwaan kepada Sang Pencipta sehingga terpupuk jiwa senantiasa taat pada syariat. Hal ini akan berpengaruh kepada kehidupan bermasyarakat. Jika pendidikan dalam keluarga sesuai dengan syariat, maka akan tercipta kehidupan masyarakat sesuai dengan syariat juga, dan begitupun sebaliknya.

 

Selain itu, dalam Islam negara akan memberantas tontonan yang tidak layak dan media Islami akan menutup segala celah pelecehan seksual, serta sanksi dan hukuman yang berat akan dijatuhkan kepada masyarakat yang telah melanggar aturan syariat.

 

Maka dari itu ketakwaan individu, kontrol masyarakat, dan penerapan sistem Islam yang diterapkan oleh negara menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi peristiwa pelecehan seksual yang tidak kunjung usai. Sementara itu penerapan sistem Islam hanya akan terwujud dalam naungan daulah khilafah. [LM/Ss] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis