Cinta Ditolak, Berujung Maut

Oleh: Yumna Nur Fahiimah (Muslimah Peduli Generasi)
Lensamedianews.com, Opini —Penemuan jasad di warung kopi yang sudah lama dengan kondisi sudah membusuk telah menggegerkan warga Perumahan Made Great Residence, Desa Made, Lamongan.
Terungkap bahwa jasad yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan tersebut adalah jasad seorang pelajar berinisial VPR (16), asal Desa Banjarejo, Kecamatan Sukodadi, Lamongan. Pelaku yang tega membunuhnya adalah teman korban sendiri, diidentifikasi sebagai AI (16), warga Kecamatan Made, Lamongan. (kompas.com, 17-01-2025).
Motif pembunuhan itu ternyata berawal dari penolakan cinta. Polisi menyebutkan bahwa pelaku membunuh korban setelah perasaannya ditolak. Emosi pelaku yang meluap-luap menyebabkan korban dipukuli hingga kepala korban dibenturkan ke tembok warung. Setelah dipastikan meninggal, korban ditinggalkan begitu saja di dalam warung selama lima hari sebelum akhirnya ditemukan. “Ketika pelaku menyatakan cinta, ditolak oleh korban,” kata Kapolres Lamongan. (kompas.com, 17-01-2025).
Sungguh miris melihat kondisi pelajar saat ini. Perilaku buruk yang dilakukan saat ini tidak hanya perilaku yang merusak dirinya sendiri, tetapi sudah ke arah tidak kriminal hingga menghilangkan nyawa orang lain.
Peristiwa ini disebabkan banyak faktor. Mulai dari minimnya pendidikan moral, lingkungan yang kurang kondusif, lemahnya kontrol emosi dalam diri, pengabaian terhadap kesehatan mental dikalangan remaja, serta media yang saat ini menjadi mercusuar bagi generasi muda yang rendah literasi semakin memperburuk kondisi ini.
Berbagai persoalan generasi ini jelas membutuhkan sistem yang mampu memberikan solusi komprehensif. Sistem Islam merupakan satu-satunya yang dapat menyelesaikan segala permasalahan ini. Sistem Islam menjadikan pendidikan tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan akhlak mulia, pengendalian diri, serta pemahaman yang benar terhadap hubungan dengan Sang Pencipta, antar manusia, ataupun dengan dirinya sendiri. Islam telah mengatur sedemikian sempurna.
Tak hanya itu, Islam juga memiliki aturan yang jelas terkait pergaulan laki-laki dan perempuan untuk mencegah timbulnya fitnah dan perilaku yang melampaui batas. Sistem sosial Islam akan menjaga pergaulan sesuai dengan tuntunan syarak. Dengan aturan ini, hubungan remaja laki-laki dan perempuan diarahkan agar tetap dalam batas yang wajar, mencegah terjadinya hubungan yang merusak moral atau memicu konflik emosional.
Rasulullah saw. bersabda yang artinya, “Janganlah sekali-kali kamu berkhalwat (berduaan) dengan perempuan kecuali disertai mahramnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari hadis ini jelaslah bahwa Islam melarang perempuan dan laki-laki yang bukan mahram berduaan, apalagi sampai membunuh. Tentu sangat diharamkan sebagaimana dalam Al-Qur’an surah Al-Furqan ayat 68.
Tak hanya itu, penerapan syariat Islam dalam berbagai bidang lainnya secara menyeluruh akan tegas dilakukan secara masif sehingga kasus tragis seperti ini dapat dicegah sejak akar permasalahannya. Para pelajar dapat mengoptimalkan potensinya untuk kebaikan dan amal saleh, sehingga menjadi generasi hebat taat syariat dan paham ilmu yang diwujudkan dalam segala aspek kehidupannya. Wallahu a’lam bishshawab. [LM/Ah]