Kembali Terjadi, Kenaikan Harga Menjelang Ramadan

20250217_082026

Oleh: Misalina

 

LenSa MediaNews.Com, Opini–Kenaikan harga barang menjelang Ramadan kembali terjadi. Tidak heran, sudah menjadi tradisi yang terus berulang setiap tahunnya sebelum Ramadan. Membuat para emak-emak semakin menjerit dengan harga barang yang terus naik.

 

Sebagaimana telah diperingatkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), akan terjadinya kenaikan harga sejumlah komoditas pangan menjelang bulan Ramadan 2025. Komoditas yang menjadi perhatian utama seperti telur ayam ras, cabai merah, daging ayam ras, minyak goreng, dan cabai rawit diprediksi akan mengalami lonjakan harga (rubicnews.com, 07-02-2025).

 

Seperti di pasar Taman Rawa Indah (Tamrin), Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan, mengalami lonjakan harga signifikan. Kenaikan harga bahan pokok yang paling mencolok terjadi pada minyak goreng dan gula (tribunkaltim.co, 07-02-2025).

 

Hal tersebut, menunjukkan adanya masalah pendistribusian barang sehingga berpotensi terjadinya kelangkaan dan membuat kenaikan harga barang. Selain itu, meningkatnya jumlah permintaan menjadi alasan klise sehingga meningkatnya harga bahan pokok makanan menjelang Ramadan.

 

Bobroknya Kapitalisme

 

Melihat harga pangan serta kondisi ketahanan dan kedaulatan pangan, yang terus menurun, hal ini mencerminkan kegagalan tata kelola pangan di dalam Sistem Kapitalisme. Tidak hanya itu, hilangnya fungsi politik negara yang sahih, sebagai salah satu penanggung jawab untuk menyediakan pangan secara berkelanjutan, kualitas yang bagus, dan harga yang terjangkau. Hal ini dikarenakan dalam Sistem Kapitalisme yang diterapkan hari ini memaksa peran negara hanya sebatas regulator dan fasilitator saja.

 

Di sisi lain, penguasaan pangan oleh korporasi justru semakin meningkat. Dikarenakan korporasi diberi leluasa untuk menguasai seluruh rantai pengadaan pangan, dari produksi, distribusi, dan sampai konsumsi . Padahal berada di tangan korporasi sejatinya hanya untuk mencari untung belaka, tanpa memikirkan rakyat.

 

Seharusnya bulan Ramadan adalah saat yang tepat memfokuskan diri untuk khusyuk beribadah, tapi malah teralihkan dengan memikirkan harga bahan pokok yang terus naik. Ini selalu terulang menjelang Ramadan hingga Idul Fitri. Sungguh, hidup di Sistem Kapitalisme membuat masyarakat semakin menderita. Bahkan, abainya negara mengurusi urusan umat sudah membuktikan bahwa sistem saat ini sudah tidak layak dipertahankan.

 

Maka, sudah sepatutnya untuk kembali kepada sistem Islam, yang terbukti mampu mengurusi urusan umat dengan baik. Sehingga kaum muslim, khusyuk dalam beribadah selama bulan Ramadan.

 

Islam Solusi Tuntas

 

Islam hadir untuk mengurusi urusan umat dan negara sebagai pelayanan bagi rakyatnya. Bahkan, Islam mewajibkan negara hadir untuk menyelesaikan problem yang ada di tengah umat. Selain itu, jika ada pihak-pihak yang mencari keuntungan maka negara akan bertindak tegas.

 

Dalam Islam, masalah pangan merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus. Sebab, merupakan kebutuhan manusia yang wajib dipenuhi per individu. Apabila, seorang pemimpin tidak menjalankan tanggung jawabnya dalam memenuhi kebutuhan umat, maka akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah nanti.

 

Selain itu, negara menjamin tersedianya pangan dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat dengan mendorong dan inovasi penyediaan sumber pangan yang dibutuhkan oleh masyarakat. Tidak hanya itu, negara akan mengupayakan untuk melakukan produksi bahan pangan secara mandiri demi kebutuhan umat semata. Negara juga akan memberantas bagi yang melakukan penimbunan, monopoli, dan penipuan.

 

Jika saat ini kenaikan harga bahan pokok menjelang ramadhan naik, maka tidak heran. Sebab, selagi masih di Sistem Kapitalisme, maka masalah yang sama akan kembali berulang seperti sebuah tradisi setiap menjelang Ramadan. Maka dari itu, hanya sistem Islam yang mampu membuat masyarakatnya sejahtera. Wallahualam. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis