Pergaulan Bebas, Dampak Penerapan Sistem Sekularisme

Oleh : Arini Fatma Rahmayanti
LenSa MediaNews.Com–Semakin hari, semakin banyak kasus kerusakan moral generasi akibat pergaulan bebas yang merusak masa depan mereka. Permohonan dispensasi nikah pun jadi solusi, salah satunya terjadi pada remaja di Kabupaten Sleman, pada tahun 2024 tercatat sebanyak 98 kasus dalam setahun, dan paling banyak disebabkan karena telah hamil lebih dulu (KOMPAS.COM, 10-01-2025).
Ada juga sepasang suami istri (pasutri) berinisial IG (39) dan KS (39) ditangkap oleh pihak kepolisian terkait kasus pesta seks dan pertukaran pasangan (swinger) (KOMPAS.COM, 10-01-2025). Juga perilaku yang tidak seharusnya antara seorang guru dan siswa yang terjadi di Grobogan, jawa tengah (Radar Solo, 9-01-2025) .
Dalam syariat islam moralitas masyarakatnya sungguh diperhatikan, Islam begitu menjaga kemuliaan manusia, serta memerintahkan negara untuk menjaga nasab dengan berbagai mekanisme. Di antaranya, pertama, penerapan sistem pendidikan yang berbasis akidah Islam, bertujuan mencetak generasi yang memiliki kepribadian Islam. Menjadikan generasi dalam setiap tindakan atau perilaku yang mereka lakukan dengan kesadaran penuh mengikuti apa yang di perintahkan oleh syariat Islam atau sesuai dengan standar halal dan haram, demi meraih rida Allah SWT.
Kedua, adanya penerapan sistem sanksi yang tegas dan yang mampu memberikan efek jera, hal ini bertujuan agar pelaku kemaksiatan tidak mengulangi kemaksiatan yang sama, serta untuk mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan kejahatan yang sama.
Negara akan memutus akses yang memungkinkan masuknya ide-ide Sekuler-Liberal, terutama melalui media informasi, Islam tidak akan memberikan ruang untuk konten-konten yang merusak, berseliweran di media. Islam hanya mengizinkan konten-konten yang dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan individu rakyatnya.
Ketiga, perapan sistem pergaulan di tengah masyarakat, Islam melarang laki-laki dan perempuan yang bukan mahram berdua-duaan, melarang perempuan bertabaruj dan berhias dihadapat laki-laki asing atau non-mahram, melarang memandang lawan jenisnya dengan pandangan birahi, membatasi tolong-menolong dalam kehidupan umum, serta membatasi hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan hanya dalam pernikahan dan pemilikan hamba sahaya. Sebab Islam menganggap adanya pemikiran-pemikiran yang mengundang hasrat seksual sebagai perkara yang dapat mendatangkan bahaya dan kerusakan.
Tentunya kerusakan pada moralitas generasi hari ini terjadi karena tidak diterapkannya Islam dalam setiap aspek kehidupan terutama dalam sistem sosial masyarakat. Sistem kehidupan hari ini menggunakan sistem kehidupan kmKapitalisme-Sekulerisme, yang memisahkan peranan agama dari kehidupan dan inilah sumber utama atau akar masalah betapa rusaknya generasi hari ini.
Sistem Sekuler menjadikan individu jauh dari tuntunan agama, bahkan semua usia rusak karena pergaulan yang semakin bebas tanpa aturan dan mereka bebas memuaskan hawa nafsunya.
Negara dengan Sistem Kapitalisme-sekulerisme melahirkan aturan yang melemahkan moral generasi. Sistem ini menjadikan manusia bebas mengatur kehidupan mereka dengan standar dan nilai manusia. Sistem ini juga menganggap kebebasan adalah hak setiap individu, di antaranya kebebasan berekspresi dan bertingkah laku yang melahirkan gaya hidup liberal, hedonis, dan permisif.
Alhasil, generasi makin jauh dari hakikat dan tujuan ia diciptakan. Di antara efek turunan liberalisasi pergaulan ialah peningkatan angka dispensasi nikah karena hamil di luar nikah. Kehamilan tidak diinginkan mendorong munculnya perilaku aborsi dan membuang bayi. Sedangkan maraknya perzinaan atau perselingkuhan memicu kasus perceraian dalam rumah tangga.
Pergaulan bebas juga memicu gangguan kesehatan mental pada generasi, seperti depresi karena hamil di luar nikah, tidak direstui orang tua, sekolah tidak tuntas, hingga bunuh diri.
Oleh karena itu, berdasarkan pembahasan di atas, mampu memberikan kita gambaran bagaimana Islam dan kapitalisme dalam mengatur sistem kehidupan, aturan Islam dan aturan kapitalisme-sekulerisme sungguh sangat jauh berbeda.
Dapat kita ketahui titik krusial yang menjadi akar masalah kerusakan moralitas generasi hari ini karena diterapkannya sistem Kapitalisme-Sekulerisme dalam seluruh aspek kehidupan bernegara, sehingga sudah saatnya kita sadar bersama bahwa Sistem Sekuler-Kapitalisme ini harus di musnahkan dan digantikan dengan sistem alternatif lain yakni sistem Islam. Wallahualam bissawab. [LM/ry].
wallahualam bisawab