Pendidikan Sulit Ekonomi Terjepit, Kesengsaraan dalam Kapitalisme
Lensa Media News, Surat Pembaca- Fakta mengejutkan lagi-lagi datang dari dunia pendidikan. Beberapa waktu lalu telah viral anak SD yang dihukum belajar di lantai akibat menunggak pembayaran sumbangan pendidikan (SPP) selama tiga bulan.
Kejadian tersebut terjadi di salah satu sekolah di Medan. Siswa yang sedang duduk di kelas IV berinisial MA, mendapat perlakuan tidak wajar seperti anak belajar di kelas pada umumnya. MA saat belajar di kelas akan duduk di lantai. Hal tersebut diduga sebagai hukuman karena belum melunasi tunggakan Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SPP) selama tiga bulan.
Menurut pengakuan ibu MA Kamelia, bahwa anaknya sudah mendapatkan perlakuan tersebut sejak tanggal 6 hingga 7 Januari 2025. Anaknya pun malu untuk datang ke sekolah atas perlakuan tersebut.
Pendidikan di negeri +62 tampak tidak baik-baik saja. Pasalnya perundungan lagi-lagi terjadi pada dunia pendidikan. Hetifah Sjaifudian selaku ketua Komisi X DPR menilai tindakan tersebut tidak etis dan telah melanggar prinsip-prinsip pendidikan itu sendiri yakni memberikan pendidikan bagi anak dengan layak tanpa ada diskriminasi. (Kompas.com, 12/1/2024)
Miris sekali pendidikan saat ini. Pendidikan yang seharusnya hak setiap individu rakyat dimana negara yang menjamin rakyatnya agar dapat mengenyam pendidikan baik mulai dari kalangan bawah sampai atas. Hal tersebut tidak terlihat pada pendidikan saat ini.
Pendidikan bagaikan barang mewah. Dimana yang hendak mengeyam pendidikan kudu berani menanggung biaya. Tak heran banyak anak-anak yang tidak sekolah karena mahalnya biaya pendidikan.
Di samping itu pula, negara yang menganut sistem kapitalisme telah menyerahkan pendidikan kepada swasta. Hal tersebut berdampak pada acuhkan negara terhadap kebutuhan pendidikan rakyat serta orientasinya mencari keuntungan.
Tentunya berbeda dengan pendidikan dalam Islam. Islam memandang pendidikan adalah hak setiap individu masyarakat. Melalui pendidikan seseorang akan mendapatkan ilmu.
Dalam Islam pendidikan akan diselenggarakan secara gratis. hal tersebut akan di tanggung oleh negara. Mengembalikan kehidupan Islam merupakan langkah konkret demi terwujudkan pendidikan cemerlang. Wallahualam bishwoab.
D. Fitria S,
Muslimah Kebumen
[LM, Hw]