Liberalisasi Sumber Kerusakan Manusia
Lensa Media News, Surat Pembaca- Liberalisasi pergaulan membawa dampak yang buruk bagi generasi dan rakyat di negeri ini. Hal ini ditunjukan dengan adanya permohonan dispensasi nikah oleh remaja karena hamil di luar nikah. Di sisi lain, pesta seks swinger (pertukaran pasangan) terjadi di Kabupaten Badung dan Bali.
Sekularisme merupakan akar masalah kerusakan moral yang terjadi di negeri ini, bukan hanya yang belum menikah tapi juga yang sudah menikah pun sama saja. Hal ini sebagai akibat dari makin jauhnya kehidupan manusia dari tuntunan agama.
Sistem ini menjadikan manusia bebas mengatur kehidupan mereka dengan standar dan nilai manusia. Sistem ini juga menganggap kebebasan adalah hak setiap individu, di antaranya kebebasan berekspresi dan bertingkah laku.
Negara hari ini justru memfasilitasi liberalisasi pergaulan, misalnya adanya aturan kontrasepsi untuk pelajar dan pendidikan kesehatan reproduksi yang berasaskan peradaban Barat. Juga dengan adanya kebijakan kesetaraan gender dan semua turunannya yang berkiblat pada barat, seperti hak reproduksi dan bodily autonomi.
Berbeda dengan konsep peradaban Islam yang begitu menjaga kemuliaan manusia dengan aturannya. Islam memerintahkan agar menjaga nasab dengan menerapkan sistem pergaulan Islam. Menerapkan sistem pendidikan berbasis akidah Islam. Negara juga akan menutup semua celah masuknya ide-ide liberal yang dapat merusak moral. Negara akan mewujudkan lingkungan yang islami dengan melarang kebiasaan yang bertentangan dengan Islam. Setiap kegiatan masyarakat haruslah selaras dengan Islam. Lapisan terakhir yang bisa dilakukan adalah penerapan sistem sanksi yang tegas. Yang memiliki fungsi, yaitu sebagai penebus dosa (jawabir) dan memberikan efek jera (zawajir).
Putri Rahmi DE.
[LM, Hw]