20250128_100241

LenSa MediaNews.Com, Turut bersyukur dengan gencatan senjata di Palestina. Setidaknya, gencatan senjata ini memberi jeda akan tekanan penderitaan, penindasan dan pembantaian kepada rakyat Palestina yang dilakukan oleh Zionis Israel, sang penjajah berlumur darah.

 

Setahun lebih tiga bulan, merupakan waktu yang tidak sebentar. Serangan membabi buta Zionis Israel tidak hanya meluluhlantakkan infrastruktur Palestina, melainkan telah terjadi peristiwa genosida terhadap rakyat Palestina. Dilaporkan, 46.584 orang tewas, 109.731 terluka, dan hilang, dari total sebelumnya 2,3 juta jiwa penduduk di Jalur Gaza (voaindonesia.com, 11-01-2025).

 

Untuk itu, ribuan masa dari umat Islam berkumpul dan melakukan longmarch dari Bundaran Hotel Indonesia, menuju Kantor Kedutaan Besar Amerika, guna menyampaikan dukungan kepada saudara seiman di Gaza Palestina, serta mengecam tindakan Amerika yang menjadi dalang genosida di Palestina. Dan meminta kepada pemerintah Indonesia mengirimkan tentara. Karena Israel tidak mengerti bahasa gencatan sejata. Terbukti, sesaat pemberlakuan genjatan senjata, tentara Israel tetap membantai rakyat Gaza (Jakarta, 26-01-2025)

 

 

Maka, solusi jihad adalah solusi tepat. Persatuan umat jadi syarat. Komando Khalifah akan menggerakan umat mengusir penjajah Israil dari bumi Palestina. Membungkam Amerika, mengembalikan pada tempat semula, yaitu sebagai negara yang terisolir tak berdaya. Mengembalikan posisi umat Islam di Gaza Palestina, Rohingya, Kasmir dan negeri-negeri yang tertindas saat ini, menjadi umat terbaik.

 

Semoga Aksi Akbar Bela Palestina yang telah digelar, semakin membuka kesadaran umat Islam, diikuti aksi nyata dengan mengembalikan institusi negara Khilafah Islamiyah, yang akan mengirim tentara sebagaimana tentara Salahuddin Al-Ayubbi menyelamatkan Palestina. Sri Ratna Puri, Pemerhati Umat. [LM/ry].

 

Please follow and like us:

Tentang Penulis