Pil Pahit Tahun Baru
LenSa Media News.com, Setiap orang mendambakan tahun baru dengan harapan baru. Ternyata harapan di awal tahun 2025 tidaklah membahagiakan. Pemerintah menetapkan kenaikan PPN 12 persen per 1 januari 2025 , dari kenaikan 11 persen.
Kenaikan PPN 1 persen telah menimbulkan polemik di tengah masyarakat. Banyak akademisi telah bersuara melakukan penolakan kenaikan PPN. Petisi penolakan juga turut ditandatangani oleh masyarakat. Tetapi Pemerintah tetap akan menaikkan PPN.
Pemerintah berargumen kenaikan PPN untuk menutupi defisit negara dan membayar utang negara. Selain itu, Kenaikan PPN dianggap pilihan tepat untuk melaksanakan program makan bergizi gratis. Apakah hal tersebut merupakan pilihan tepatdi tengah himpitan ekonomi yang dirasakan masyarakat?
Sudah menjadi hal yang lumrah, negara yang menerapkan sistem demokrasi menjadikan utang sebagai sumber utama pendapatan negara. Negara seakan tidak punya alternatif lain mencari pemasukan negara.
Negara memalak rakyat dengan berbagai pungutan. Rakyat dianggap tak taat jika tidak membayar pajak. Walaupun tidak jarang ditemukan, rakyat benar-benar tak sanggup untuk membayarnya. Begitulah realitas menyedihkan yang dihadapi rakyat dalam sistem sekuler kapitalis.
Berbeda dengan penerapan Islam, Islam menetapkan pajak bukanlah sumber utama pendapatan negara. Negara memiliki banyak sumber pemasukan negara antara lain dari harta fa’i, ghanimah, kharaj, kepemilikan umum, harta orang murtad, dan lain-lain. Negara akan serius mencari pemasukan negara dalam rangka mengatur urusan umat.
Jika negara kekurangan dana, negara akan memungut pajak kepada orang kaya saja . Pajak hanya dipungut isedental. Tidak setiap tahun dan setiap waktu. Jika kekurangan dana negara sudah tercukupi, negara akan menghentikan pungutan pajak tersebut. Negara tidak akan melakukan pungutan yang tidak bersumber dari hukum syariah. Penguasa menjalankan kekuasaan sesuai dengan aturan Allah saja.
Penguasa demikian akan kita temukan dalam sebuah institusi yang menerapkan Islam kafah. Islam diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan dalam Khilafah. Jika kita ingin keberkahan diturunkan oleh Allah, maka bersegeralah kita menjemput syariat-Nya. Niscaya pil pahit tahun baru tidak akan kita rasakan kembali. Wallahu ‘alam bisshawab. Putri Ira. [ LM/ry ].