Penderitaan Anak Gaza Kapan Reda, Sadarkah Umat?

20250104_083454

Oleh: Mariyam Sundari

Jurnalis dan Pengamat Kriminal Anak (PKriA)

 

LenSa Media News.com, Mungkin sudah kehabisan kata-kata untuk membicarakan masalah penderitaan anak-anak di Palestina yang mengalami kemalangan berpanjangan, khususnya di Gaza. Kondisi anak-anak di Gaza kian mengenaskan.

 

Badan PBB khusus Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan, setiap satu jam anak-anak Gaza tewas akibat serangan brutal Zionis Israel laknatullah. Sejak tahun 2023 setidaknya ada 14.500 anak di Palestina meninggal dunia dalam serangan yang terus berlanjut di jalur Gaza.

 

Kalau ada yang selamat pun mereka terluka fisiknya dan mengalami emosional. Kondisi mereka kini terpaksa mengais puing-puing bangunan, harus kehilangan nyawa, harapan dan masa depan (Beritasatu.com, 25-12-2024).

 

Miris, sepertinya air mata ini sudah kering dari kelopaknyaa ketika melihat dan menyaksikan penderitaan anak-anak di Gaza. Lantas, sudah sadarkah umat untuk berusaha membantu menghilangkan penderitaan mereka?

 

Sebenarnya yang paling berwenang bertindak adalah negara. Namun, saat ini negara sendiri mengadopsi sistem Kapitalis sekuler yang menjauhkan agama dari kehidupan, sehingga tidak punya ruh agama untuk peduli terhadap kaum yang tertindas.

 

Jadi, negara Kapitalis jelas tidak bisa diharapkan untuk masalah pembebasan Palestina. Karena, sistem inilah yang dipakai oleh dunia secara internasional yang para pemimpinnya kerap menjadikan Palestina hanya sebagai isu pencitraan belaka termasuk mengambil solusi dua negara yang diarahkan oleh Barat sebagai pengusung Kapitalisme.

 

Jelas tidak akan pernah bisa menyelesaikan konflik perang ideologi tersebut. Karena sistemnya tidak punya rasa keadilan, bahkan serta merta memberikan jalan kepada Zionis untuk leluasa melakukan tindakan kezaliman keji yaitu dengan membantai anak-anak di Gaza secara brutal.

 

Oleh sebab itu, masalah penderitaan dan kesengsaraan di Palestina terutama yang menimpa anak-anak di Gaza, tidak akan pernah selesai apalagi hilang, selama sistem Kapitalis terus bercokol, dijadikan panutan yang terus digembar-gemborkan yang katanya bisa mendamaikan dan lain sebagainya.

 

Karena, adanya sistem buatan manusia inilah yang menjadi akar masalah penjajahan di Palestina. Jadi, umat saat ini harus benar-benar sadar, akan kondisi kekritisan saudara di Palestina terutama anak-anak di Gaza yang harus benar-benar diselesaikan sampai ke akar-akarnya, sampai Palestina merasakan kedamaian dan keamanan secara lahir batin.

 

Untuk itu, jelas dibutuhkan sistem yang sempurna. Tidak lain hanya aturan Islam yang mampu, karena sepanjang sejarah membuktikan bahwa kepemimpinan dalam Islam akan siap membela dan menjaga umat yang mengalami penindasan. Saat ini umat harus sadar bahwa butuh agenda untuk menyatukan perasaan dan pemikiran, demi pembebasan Palestina.

 

Juga, harus menggerakkan para pemuda pada kawasan Timur Tengah untuk siap bergerak melawan rezim Zionis zalim laknatullah alaih. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh kelompok partai politik ideologis.

 

Serta siap menuntut untuk ditegakkannya Khilafah dengan mengangkat seorang Khalifah untuk menjaga dan memimpin kaum muslimin. Karena hanya Khilafah yang mampu membebaskan Palestina dari penderitaan yang berkepanjangan.

 

Jika aturan kehidupan berada dalam kepemimpinan Islam. Maka, masalah Palestina dan penindasan terhadap anak-anak Gaza akan segera teratasi. Jadi dibutuhnya kesadaran umat akan persatuan dan pergerakan dengan para pemudaTimur Tengah. Bersiaplah! [ LM/ry]

Please follow and like us:

Tentang Penulis