Retreat Pejabat, Bukan Kebutuhan Rakyat
Lensa Media News, Surat Pembaca- Kabinet Merah Putih telah dibentuk, sejumlah aktifitas pun sudah dimulai. Sebagai langkah awal, kabinet baru di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini telah mengadakan sebuah agenda pembekalan (retreat) yang katanya menggunakan dana pribadi presiden.
Agenda ini diselenggarakan pada tanggal 25-27 Oktober 2024 di Akademi Militer Magelang, Jawa Barat dengan tujuan menyatukan langkah, visi kabinet serta membangun kerjasama tim sebelum bekerja menjalankan roda pemerintahan 5 tahun ke depan. Salah satu transportasi yang digunakan pada agenda tersebut adalah pesawat C-130J Super Hercules A-1340 milik TNI Angkatan Udara.
Meski pemerintah menilai agenda ini memiliki tujuan positif, nyatanya tak mengurangi sikap kritis masyarakat terhadap pemerintah. Tak sedikit masyarakat yang menganggap agenda ini hanya sebatas euforia dan retorika semata. Terlebih acara tersebut didukung dengan berbagai fasilitas mewah nan glamor. Rasanya tidak etis dan sejalan dengan berbagai problematik yang menimpa rakyat saat ini. Rakyat pun menyangsikan perubahan yang hendak dicapai negeri ini karena rakyat tak sekedar butuh soliditas kabinet, namun kerja nyata demi kesejahteraan. Rakyat sudah lelah dengan pergantian kabinet yang tak membawa pengaruh apapun pada perubahan kehidupan.
Rakyat saat ini membutuhkan pemimpin-pemimpin yang peduli dan mengutamakan kepentingan rakyat serta mau mendengar keluhan rakyat bukan pemimpin yang sibuk memperkaya diri, mempertontonkan kebijakan yang nir empati, melakukan korupsi bahkan pro terhadap kepentingan kapitalis/korporasi.
Akan tetapi, dalam sistem kapitalisme demokrasi, adalah hal niscaya jika pejabat mengkhianati amanat dan tanggung jawabnya, karena sistem ini menjamin kebebasan berperilaku dan kepemilikan sehingga mereka tidak segan melanggar aturan tanpa rasa takut kepada Sang Pencipta.
Rakyat sudah jengah dengan perilaku para pemimpin di sistem kotor ini. Rakyat sudah rindu dipimpin kepala negara dalam sistem Islam yang menjunjung tinggi kebenaran dan kejujuran, sistem yang akan melindungi, mengutamakan kepentingan serta mewujudkan keadilan bagi rakyatnya. Sistem yang menyuburkan amar ma’ruf nahi munkar dan menerapkan seluruh aturan Islam dalam kehidupan. Sistem itu adalah khilafah Islamiyah.
Fatimah Nafis
[LM, Hw]