Generasi Islam Membangun Peradaban Dunia
Oleh: Nur Illah Kiftiah Khaerani
Pendidik Generasi Bandung
Lensamedianews__ Identitas remaja yang diduga bunuh diri di area parkir Metropolitan Mall, Bekasi, Selasa (22-10-2024), hingga kini masih ditelusuri. Terlepas dari siapa sosoknya dan apapun motifnya, insiden remaja bunuh diri ini memberikan gambaran adanya problem kerapuhan mental generasi muda. Seperti diberitakan sebelumnya, Kompas.id (23-10-2024), seorang remaja laki-laki melompat dari gedung parkir sepeda motor Metropolitan Mall, Bekasi. Remaja itu mengenakan kemeja lengan panjang dan celana panjang putih tanpa disertai bet di kantong kemeja. Ia tidak membawa identitas diri. Satu-satunya petunjuk hanyalah lambang ikat pinggang yang menunjukkan bahwa ia diduga merupakan siswa SMP. Berangkat dari petunjuk bahwa remaja itu adalah siswa SMP, Untung menginstruksikan jajarannya untuk melakukan sosialisasi kepada pihak sekolah di wilayahnya untuk melaporkan jika diketahui ada siswanya yang tidak bersekolah dalam beberapa hari terakhir. Ia juga berkoordinasi dengan jajaran polsek yang lain untuk memberi tahu jika ada warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. (Kompas, 23 Oktober 2024)
Persoalan yang Dihadapi Generasi Muda Saat ini
Berbagai persoalan yang terjadi seperti kasus bunuh diri, gaya hidup hedonism yang merajalela, memberikan gambaran adanya problem kerapuhan mental generasi muda. Ini menunjukkan bahwa generasi muda dalam kondisi darurat. Selain itu, generasi muda juga terjebak dalam arus besar gaya hidup rusak, mulai dari FOMO, game online, judi online, seks bebas, konsumerisme, dan hedonism.
Itu semua yang dialami generasi muda saat ini adalah sistem demokrasi kapitalisme yang banyak melahirkan aturan rusak. Generasi muda kehilangan identitas diri dan tujuan hidupnya. Sehingga melahirkan tingkah laku dan pola pikir yang jauh dari Islam. Kehidupan kapitalis membuat generasi muda lupa akan tujuan penciptanya, mereka disibukkan untuk mencari materi dan kesenangan sesaat.
Sistem Demokrasi Kapitalis Merusak Potensi Generasi Muda
Sistem demokrasi kapitalis sudah jelas memandulkan potensi generasi muda sebagai agen perubahan, termasuk membangun sistem kehidupan yang sahih. Serta menjauhkan generasi muda dari perubahan hakiki dengan Islam kaffah, padahal hanya dengan sistem Islam generasi dan umat manusia akan selamat. Sistem demokrasi dengan akidah sekuler merusak generasi. Akibatnya generasi muda kehilangan pemikiran kritis terhadap sistem rusak yang telah diterapkan atas mereka. Ini menimbulkan penderitaan dan semua persoalan manusia dan generasi. Generasi muda tidak lagi peduli dengan kondisi negeri yang terpuruk dan terjajah akibat penerapan sistem demokrasi kapitalisme.
Generasi muda tidak peduli masalah agama dan akidahnya serta nasib kaum muslimin di seluruh negeri muslim yang sedang tertindas oleh penjajah Israel dan sekutunya. Generasi muda ini tidak paham akan perubahan hakiki yakni perubahan secara mendasar dengan Islam kaffah.
Islam Mencetak Generasi Peradaban Mulia
Generasi muda memiliki modal besar sebagai agen perubahan, termasuk membangun sistem kehidupan yang sahih. Demokrasi menjauhkan genZ dari perubahan hakiki dengan Islam kaffah. Padahal hanya dengan sistem Islam generasi dan umat manusia akan selamat.
Untuk itu, generasi muda membutuhkan adanya partai yang akan membinanya secara sahih yang mendorong terbentuknya generasi berkepribadian Islam, yang akan membela Islam dan membangun peradaban Islam. Wallahu’alam bishshawab