Pelajar Target Moderasi Beragama

Oleh : Yuni Ummu Ilyas

 

LENSA MEDIA NEWS–Fakta problem remaja saat ini sangat parah sekali, mulai dari pergaulan bebas, bullying,  narkoba, seks bebas, aborsi dan tindak kriminal lainnya, namun yang dilakukan pemerintah saat ini dengan semakin menguatkan arus moderasi beragama yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan akar masalah generasi muda saat ini.

 

Sebagaimana yang dilakukan ibu Iriana Joko Widodo, beliau mengaungkan moderasi beragama sejak dini di Balikpapan kepada ratusan pelajar pelajar lintas agama (kompas.com,11-09-2024).

 

Begitu juga Istri Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Eny Retno Yaqut mengatakan, kegiatan ini sengaja menyasar kalangan pelajar sebagai upaya menanamkan nilai-nilai moderasi beragama sejak dini (Republik.com,11-09-2024).

 

Penanaman nilai-nilai moderasi sejak dini, diharapkan dapat membentuk para pelajar yang cinta damai dan toleran. Pemikiran Islam moderat telah membuat remaja menjadi tidak punya pendirian yang kokoh, beragama yang tidak benar. Pemikiran ini justru mengajarkan bahwa semua agama itu benar.

 

Dan mirisnya, pemikiran moderat sangat masif diaruskan melalui program moderasi beragama. Masuk ke kurikulum pendidikan, semua jenjang mulai dari usia dini hingga perguruan tinggi. Program tersebut tidak ada yang berani menolak karena bagian dari program pemerintah.

 

Bahkan para tokoh agama, publik figur menunjukkan akan hal itu, terlihat bagaimana sambutan akan kedatangan Paus Fransiskus beberapa waktu yang lalu oleh tokoh-tokoh Islam. Dengan melakukan rangkaian kegiatan di masjid Istiqlal.

 

Propaganda Barat

 

Masifnya arus moderasi beragama kepada para pemuda, khususnya pelajar merupakan agenda Barat untuk menjauhkan dari pemahaman Islam yang benar dan sempurna. Dan dipaksa untuk menerima ide-ide yang bertentangan dengan Islam seperti pluralisme, liberalisme, sekularisme, LGBT dan sebagainya.

 

Akibatnya saat ini banyak terjadi persoalan pada remaja sekaligus maraknya penyakit berbahaya.  Semakin kesini kasusnya semakin bertambah. Ini akibat sistem batil demokrasi yang diadopsi dari barat yang memuja kebebasan berperilaku. Ide moderasi beragama yang digaungkan faktanya tidak mampu menyelesaikan masalah, bahkan semakin menjauhkan dari sosok yang berkepribadian Islam.

 

Barat menginginkan para pelajar beragama menurut pandangan mereka. Makna toleransi juga menurut versi Barat, membuat label negatif terhadap ajaran Islam, dan menghadang kebangkitan Islam.

 

Maka wajar sosialisasi moderasi beragama terus menerus digencarkan di negeri-negeri muslim, agar para pelajar muslim khususnya tidak paham bahwa Islam adalah ideologi sahih yang memiliki aturan kehidupan. Sebaliknya, semakin mengkokohkan ideologi batil hasil dari pemikiran Barat.

 

Pemerintah melalui program moderasi beragama bukannya menyelesaikan masalah para pelajar sebagai generasi penerus bangsa sebaliknya semakin menjauhkan akan kebangkitan Islam, melakukan kriminalisasi terhadap ulama yang menyuarakan Islam kafah, serta bertindak represif terhadap yang bertentangan dengan penguasa.

 

Profil Remaja Muslim

 

Para pelajar muslim seharusnya bangga dengan agamanya. Menyakini sepenuhnya bahwa hanya Islam saja agama yang benar dan mampu menyelesaikan segala permasalahannya . Generasi muslim akan bersemangat memahami dan mendakwahkan Islam kaffah dan tidak mau mengambil sedikitpun pemikiran-pemikiran yang berasal dari Barat. Paham bahwa Islam ideologi yang memiliki aturan dalam kehidupan.

 

Dengan pondasi akidah yang kokoh, keimanan dan ketakwaan yang kepada Allah SWT. pelajar muslim tidak akan menjauhi perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama, karena menyadari bahwa seluruh perbuatan yang dilakukan akan dimintai pertanggung jawaban kelak.

 

Kesempatan di masa mudanya akan dicurahkan untuk bermanfaat bagi umat. Terus belajar menuntut ilmu, tanpa mengenal lelah dan tidak akan putus asa demi mendapatkan kemuliaan dihadapan Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT, yang artinya, ”  Wahai orang-orang yang beriman, apabila disampaikan kepada kamu, berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah. Niscaya Allah Swt. akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, berdirilah kamu, maka berdirilah. Niscaya Allah Swt. akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah SWT. Mahateliti apa yang kamu kerjakan.” (TQS al-Mujadalah:11).

 

Kebahagiaan seorang muslim ketika bisa bermanfaat untuk orang lain, dan mendapatkan rida dari Allah SWT. Sebagaimana dikalangan para sahabat maupun shahabiyah. Mereka senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan. Profil generasi yang memiliki kepribadian Islam ,yaitu pola pikir dan pola sikap islami hanya bisa terwujud ketika negara menerapkan aturan Islam dalam institusi khilafah. Wallahualam bissawab. [ LM/ry]

Please follow and like us:

Tentang Penulis