Lelang Investasi, Siapa yang Diuntungkan?

Oleh: Farida 

Muslimah Peduli Generasi

 

LenSaMediaNews.com__Kreasi anak muda sekarang semakin diperhitungkan oleh kalangan tertentu agar mampu menarik minat para investor yang berkepentingan. Seperti acara yang baru-baru ini digelar yaitu ‘Bandung Regency Investment Summit 2024′. Di mana, ajang ini merupakan gebrakan agar menarik para investor lokal dan luar untuk menanamkan modalnya, khususnya di Kabupaten Bandung. Dan potensi yang difokuskan serta diunggulkan ada pada tiga sektor yaitu pertanian, pariwisata, dan energi terbarukan. (Tribunjabar.id, 5-9-2024).

 

Investment summit digelar bertujuan agar investor di daerah mendapatkan akses informasi dengan baik. Sehingga dapat berinteraksi langsung dengan perusahaan yang dituju atau yang terdaftar.

 

Sudah menjadi hal yang lumrah untuk kondisi sekarang, jika negeri ini dalam suatu perencanaan rancangan pembangunan, hanya berharap pada investor penanaman modal, baik lokal maupun investor asing. Permasalahan sebenarnya bukan terletak pada ada atau tidak adanya investasi yang masuk, perencanaan dalam bidang pertanian, pariwisata maupun energi. Pembangunan yang akan dilakukan jauh-jauh waktu seharusnya sudah dipertimbangkan kondisi dana dan mengatasi risiko jika dana belum mencukupi, tidak hanya mengandalkan investor.

 

Melakukan pembangunan dengan membuka lebar keran investor asing akan banyak risiko. Terlebih investasi dalam sistem kapitalistik. Investasi bukan hanya sekadar bicara keuntungan, lebih jauh merupakan penjajahan baru. Risiko investasi dalam sistem kapitalis akan mengakibatkan kedaulatan rakyat terenggut di tangan para raksasa pemilik modal.

 

Dalam perspektif Islam semua akan berbeda. Perencanaan pembangunan negara memiliki kemandirian secara mutlak tanpa tergantung pada investor asing. Sistem pemerintahan Islam memiliki solusi yang khas untuk membiayai pembangunan, dan akan memproteksi dari kepemilikan umum seperti sumber daya alam yang berlimpah. Pengeluaran akan diposkan untuk membiayai pembangunan, baik itu tatanan pertanian atau energi lainnya.

 

Untuk tata kelola pertanian pangan di dalamnya merupakan salah satu kebutuhan pokok. Karena itu negara wajib memenuhinya. Negara akan melakukan intensifikasi dengan serius dan akan menanggung seluruh pembiayaan untuk pelaksanaan program tersebut yang biayanya akan diambil dari Baitulmal, atau kas negara sendiri.

 

Dan negara pun akan memberikan bantuan modal kepada siapapun yang akan mengembangkan pertanian tanpa berharap investasi luar. Dengan dukungan besar negara semua perencanaan pembangunan akan tercapai. Hal ini bisa terjadi jika negara mengambil Islam sebagai aturan yang ditetapkan dalam semua aspek kehidupan.

Wallahu a’lam bishawab. [LM/Ss] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis