Oleh : Dewi Wisata

 

 

LenSa MediaNews__ Pergaulan bebas adalah salah satu penyebab maraknya terjadi aborsi saat ini. Bagaimana tidak, Indonesia negeri yang mayoritas penduduknya muslim menjadi pelaku aborsi dengan jumlah yang cukup signifikan. Berdasarkan perkiraan dari BKKBN, ada sekitar 2.000.000 kasus aborsi yang terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Berarti ada 2.000.000 nyawa yang dibunuh setiap tahunnya secara keji tanpa diketahui (aborsi). (www.indokini.com)

 

Sungguh sangat miris dan menakutkan. Data ini semakin menguatkan bahwa pergaulan bebas di negeri ini mencerminkan nilai-nilai kebebasan yang sekularistik. Tentunya ada banyak faktor yang menyebabkan aborsi kian marak terjadi diantaranya adalah rusaknya tata pergaulan, gagalnya sistem pendidikan dalam mencetak generasi berakhlak mulia, adanya kebijakan negara yang memfasilitasi pergaulan bebas, tidak adanya sanksi yang tegas serta maraknya tontonan yang menjerumuskan. Semuanya adalah buah dari penerapan sistem sekulerisme kapitalisme dalam kehidupan.

 

Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, penyebarluasan kasus aborsi yang terjadi seharusnya mendapat penanganan serius dari negara. Tapi apa yang kita lihat, cara penyelesaian yang dilakukan banyak orang termasuk pemerintah untuk kasus aborsi ini, terkesan gali lobang tutup lobang. Bahkan, pemerintah dan juga para pakar hanya berusaha menyelesaikan akibat sekundernya, bukan primer.

 

Islam jelas mengharamkam pergaulan bebas seperti zina dan aborsi. Dalam Islam, negara berupaya untuk menutup semua pintu yang bisa merusak tatanan kehidupan masyarakat dengan cara menerapan sistem pergaulan Islam, menerapkan kurikulum berbasis akidah Islam, memberikan sanksi yang jera, serta mengontrol media agar menginformasikan kebaikan dan ketakwaan sehingga terbentuk masyarakat yang taat kepada Allah SWT dan Rasulullah saw. Sudah selayaknya kita meninggalkan aturan sekularisme kapitalisme yang rusak dan merusak dan beralih kepada sistem Islam yang sempurna dalam bingkai khilafah. Wallahu ‘alam bishshawab.

Please follow and like us:

Tentang Penulis