Meneladani Potret Kepemimpinan Rasulullah

 

LenSaMediaNews.com__Umat Islam pada bulan ini merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dan istimewanya, pada tahun ini 12 rabiul awal bertepatan dengan hari Senin sesuai hari kelahiran Nabi. Maulid sendiri artinya hari kelahiran. Peringatan ini bisa diartikan sebagai rasa bahagia dan rasa syukur dengan kehadiran Nabi sebagai Rasul pembawa risalah.

 

Dan yang pertama kali melaksanakan maulid ini adalah seorang jendral bernama Sholahudin al Ayyubi. Beliau melakukan ini sebagai upaya untuk membangkitkan semangat kaum muslim yang saat itu sedang dalam kondisi jumud.

 

Seperti kita ketahui bahwa Rasulullah bukan hanya seorang Nabi, tapi beliau adalah juga seorang kepala negara. Ketika memimpin Madinah, yang utama bagi beliau adalah memastikan kesejahteraan masyarakatnya dengan membangun ekonomi, mengerahkan sumber daya alam dan sumber daya manusia, bukan dengan bergantung pada oligarki dan uutang riba.

 

Beliau juga mengayomi dengan sungguh-sungguh seluruh warga negara. Memberikan rasa aman, mempersaudarakan Anshor dan Muhajirin, mengikat perjanjian damai dengan kaum yang berseberangan. Bukan dengan memecah belah umat melalui buzzer bayaran dan iming-iming jabatan. Nabi SAW juga memimpin pasukan perang sendiri, bukan malah sibuk membangun dinasti.

 

Dan yang paling mengiris hati, pada saat terjadi boikot, beliau adalah orang yang paling keras menahan lapar, hingga tiga buah batu digunakan untuk mengganjal perut beliau. Bukan sibuk memperkaya diri dengan jalan korupsi.

 

Bahkan hingga menjelang wafatnya, yang ada dalam benak beliau adalah umatnya, “ummatii ummatii ummatii,” demikian Rasul berkata lirih. Hari ini, betapa kita rindu memiliki pemimpin sejati. Seorang pemimpin yang mengutamakan dan mengurusi warga dengan sepenuh hati. Hal itu hanya bisa dicapai ketika pemimpin tersebut mempunyai karakter dan kepribadian yang takut akan Rabb-nya, seperti yang nampak pada diri Rasul, sang teladan sejati.

 

UkhtyPalupi, Ibu Rumah Tangga [LM/Ss] 

Please follow and like us:

Tentang Penulis