Buang Jauh Demokrasi, Ganti Sistem Islam

Oleh : Dewi Wisata

 

 

LenSa MediaNews__ Tepat pada hari Kamis (22-08-2024), ribuan massa menggelar aksi demonstrasi Darurat Indonesia menolak pengesahan Revisi UU Pilkada di depan Gedung DPR RI, Jakarta. Mereka mendesak DPR tak melawan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait pencalonan kepala daerah dengan mengesahkan RUU Pilkada. Tak hanya aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai wilayah, gelombang protes pun meluas di media sosial hingga muncul tagar #KawalPutusanMK hingga ramainya unggahan foto siaran “Peringatan Darurat” berlatar warna biru. Walaupun pada akhirnya DPR membatalkan sidang karena tidak memenuhi kuorum, tetap saja tindakan DPR menunjukkan keberpihakannya pada rezim yang sedang berjalan saat ini. (Cnbcindonesia.com)

 

Ini jelas membuktikan bahwa sejatinya prinsip demokrasi adalah menjamin kebebasan, sehingga mengalahkan kebenaran. Pada akhirnya kebenaran dalam sistem demokrasi akan kalah karena tunduk pada syahwat manusia. Bisa kita lihat saat ini, ketika MA dan MK sebagai lembaga yudikatif berselisih jalan dengan DPR. Semua itu terjadi karena praktik politik berada di dalam kendali para elite. Dengan begitu, siapa yang sejatinya memiliki kuasa di negeri demokrasi? Tentu saja tetap para elite. Maka tidak heran, demokrasi hanyalah sebagai alat politik yang menopang kekuasaan pejabat yang berkolaborasi dengan para pemilik modal.

 

Harus kita sadari bahwa sumber kekacauan hidup justru karena kita meninggalkan aturan Allah SWT. Bagaimanapun, secara fitrah hanya aturan Sang Penciptalah sumber ketenangan hidup manusia, bukan aturan buatan manusia seperti demokrasi ataupun lainnya. Sudah saat nya bagi umat Islam meninggalkan demokrasi yang rusak dan merusak. Serta menjadikan Islam sebagai konsekuensi keimanan, yaitu tidak boleh menghamba pada hukum dan sistem selain dari Allah. Allah berfirman, “Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (QS Al-Maidah [5]: 50).

 

Satu-satunya pilihan hanyalah Islam yang akan mengatur manusia dengan syariat-Nya.

Please follow and like us:

Tentang Penulis