Ekonomi Menukik, Tabiat Sistem Kapitalisme

Oleh: Yuke Octavianty

Forum Literasi Muslimah Bogor

 

LenSa Media News–Rakyat ekonomi kelas menengah ramai-ramai turun kelas. Pasalnya daya beli masyarakat kian melandai dari waktu ke waktu. Gelombang yang terjadi tidak hanya disebabkan pandemi Covid 19. Keadaan ini terus parah sejak tahun 2019.

 

Berdasarkan data Bank Dunia, tahun 2018, kelas menengah sebesar 23 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan pada tahun 2019, kelas menengah merosot 2%. Seiring dengan meningkatnya kelompok ekonomi menengah ke bawah atau Aspiring Middle Class (AMC) dari 47% hingga 48% (cnbcindonesia.com, 24/7/2024).

 

Bagi kelas menengah, kehidupan kian susah. Rata-rata gaji per bulan lebih cepat habis daripada tahun-tahun sebelumnya. Gaji pun kini cepat habis hanya untuk membeli makanan. Keadaan ini digambarkan oleh data Mandiri Spending Index. Kini, pengeluaran untuk pembelanjaan bahan makanan meningkat dari 13,9% menjadi 27,4 dari total pengeluaran.

 

Data ini merefleksikan keadaan ekonomi sedang tidak baik-baik saja. Dalam ekonomi yang terus menghimpit, masyarakat akan terus berusaha memenuhi kebutuhan pangan. Sementara, kebutuhan lain yang juga terkategori primer, seperti kesehatan dan pendidikan, mau tidak mau harus diminimalisir atau bahkan terpaksa dieliminasi. Alhasil, rakyat makin kesulitan mengakses kehidupan yang layak.

 

Kapitalisme, Biang Kerok Rusaknya Ekonomi

 

Betapa buruk realita yang ada. Kemiskinan semakin mempersulit rakyat. Hidup serba susah. Sementara di sisi lain, orang yang memiliki kekayaan melimpah semakin kaya dan tidak memiliki empati. Kesenjangan ekonomi antara si kaya dan si miskin semakin dalam. Inilah dampak dari diterapkannya sistem ekonomi kapitalisme. Sistem yang hanya memgutamakan keuntungan materi sebagai fokus utama. Tidak peduli dengan keadaan masyarakat secara umum.

 

Dalam sistem kapitalisme, negara gagal mengelola sumberdaya yang tersedia melimpah. Negara menetapkan kebijakan yang melegalkan privatisasi dan swastanisasi sumberdaya alam yang semestinya optimal dipergunakan rakyat.

 

Namun sayang, sistem rusak ini justru menjadikan sumberdaya milik rakyat sebagai obyek bisnis ala kapitalis yang menguntungkan korporasi oligarkis. Alhasil, kebutuhan hidup harus dibayar mahal oleh rakyat.

 

Di sisi lain, lapangan pekerjaan sulit, keadaan ekonomi pun makin terjepit. Wajar saja, keadaan rakyat makin memprihatinkan. Kemiskinan kian ekstrim dan tidak terkendali.

 

Sistem destruktif ini tidak layak dijadikan sandaran dalam pengaturan kehidupan. Karena hanya melahirkan pengaturan cacat yang tidak manusiawi. Kezaliman dan penderitaan makin merajalela. Selayaknya, sistem ini segera dicampakkan. Kemudian menggantinya dengan sistem yang amanah dan sesuai fitrah manusia yang mampu mengurusi seluruh urusan rakyat.

 

Islam, Satu-satunya Solusi

 

Islam adalah aturan yang mengatur kehidupan dengan sistematis. Islam tidak hanya sekedar aturan beribadah. Namun, syariat Islam adalah aturan menyeluruh yang memiliki konsep yang utuh untuk mengurusi seluruh urusan umat. Hanya dengan sistem Islam-lah, kemiskinan ekstrim mampu tersolusi sempurna. Sistem Islam dalam wadah Khilafah manhaj An Nubuwwah. 

 

Khilafah memiliki konsep bahwa setiap urusan rakyat adalah prioritas utama yang harus sesegera mungkin dipenuhi. Karena keselamatan nyawa rakyat adalah tanggung jawab Khalifah, pemimpin dan perisai umat.

 

Dalam sistem Islam, setiap sumberdaya yang dimiliki rakyat wajib dikelola negara kemudian dipergunakan rakyat secara luas dan optimal. Praktik privatisasi dan swastanisasi sumberdaya alam, dilarang oleh negara. Karena akan melahirkan kesengsaraan dalam pengurusan kebutuhan umat.

 

Rasulullah SAW. bersabda, “Imam adalah ra’in (pengurus) dan ia bertanggung jawab atas urusan rakyatnya” (HR. Al Bukhori). Negara dengan basis pengaturan syariat Islam sebagai pengurus umat, akan menetapkan berbagai kebijakan untuk menjaga setiap kepentingan umat.

 

Salah satunya kebijakan pengaturan ekonomi berbasis Baitumaal yang bersumber dari fa’i, kharaj, ghanimah, dan pos lain yang ditetapkan khalifah. Semua pos tersebut diatur optimal dan amanah sesuai kebutuhan umat. Sehingga melahirkan pengurusan yang melahirkan berkah.

 

Sistem Islam-lah, satu-satunya solusi sistemik atas kemiskinan akut yang kini terjadi. Hanya dengannya kepentingan rakyat terjaga. Hanya dengannya pula, seluruh kepentingan rakyat terpenuhi sempurna. Berkah dan rahmat Allah SWT. pun melimpah di seluruh belahan bumi. Wallahua’lam bissawab. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis