Boikot Kurma Israel, Solusikah Untuk Palestina?

              Oleh: Safwatera Weny

LenSa Media News _ Menjelang Ramadhan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional memfatwakan haram produk kurma Zionis Israel, kemudian menyerukan aksi boikot seluruh produk Israel berdasarkan nomor 83 tahun 2023 tentang hukum dukungan terhadap perjuangan Palestina. Kurma itu halal dzatnya tapi jadi haram karena uang penjualannya untuk membunuh warga Palestina ungkap Sudarnoto meminta kepada pedagang Indonesia agar tidak menjual produk-produk Israel. (CNBCIndonesia 17/3/2024)

Pemboikotan terhadap produk-produk Israel dikalangan muslim meningkat setelah pertumpahan darah di Gaza. Konflik tersebut menghilangkan ribuan nyawa manusia baik itu wanita, anak-anak, orang tua, dan warga penduduk Gaza lainnya. Israel adalah salah satu produsen kurma terbesar di dunia, khususnya kurma medjool yang populer. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama K.H Yahya Cholil Staquf mengatakan aksi boikot produk Israel saja tidak cukup dapat menghentikan serangan yang diluncurkan oleh Zionis Israel terhadap rakyat Palestina. (TvOnenews.com 9/3/2024)

Tak Cukup Hanya Boikot

Apa yang hari ini dikakukan oleh sekelompok kaum muslimin atau banyak komunitas-komunitas kaum muslimin tentu saja ini adalah hal yang positif untuk dijaga sebagai satu semangat memberikan perhatian kepada saudara kita muslim Palestina. Seperti seruan boikot kurma yang difatwakan oleh MUI (Majelis Ulama Indonesia) yang menyatakan haram untuk membelinya, untuk mengedarkannya. Haram bukan karena zatnya tetapi menghantarkan langsung pada untuk mengokohkan entitas zionis. Tetapi yang harus disadari bahwa pangkal problem bukan pada banyaknya produk kurma, atau juga bukan ekonomi Israel. Sehingga apabila ekonomi Israel dibuat jatuh berarti Israel akan berakhir menghabisi Palestina atau penduduk Gaza.

Dibokadenya muslim Gaza di penjara hidup yang mematikan, ditutupnya pintu perbatasan rafah antara Gaza dan Mesir. Bahkan problem yang lebih mendasar tidak ada yang menyambut seruan untuk mengirim tentara ke Palestina khususnya Gaza. Disini kita melihat bahwa solusi untuk Palestina tidak cukup hanya dengan seruan boikot sedangkan kita biarkan mereka dalam ancaman nyawa, kelaparan dan ketidaknyamanan kehidupan. Dimanakah tentara-tentara muslim, kenapa mereka tidak membela umatnya Muhammad Saw. Seruan untuk mengirim tentara tidak disambut yang ada hanya seruan cabang hanya dengan sekedar boikot produk.

Sistem Kapitalisme Biang Kerusakan

Sesungguhnya pangkal problem antara muslim Palestina dan entitas Zionis Yahudi adalah mereka (Yahudi) memiliki kebencian yang luar biasa terhadap kaum muslimin dan Islam yang dibangun diatas sistem kapitalis diterapkan saat ini. Sebagaimana Allah Swt. firmankan dalam QS. Al-Baqarah:123. Oleh karena itu Yahudi itu menginginkan tanah kaum musimin di Palestina dicaplok atau dimiliki secara tidak sah.
Maka pangkal problem seperti ini tidak bisa kita menyuarakan boikot terhadap produk kurma Israel dan produk-produk lainnya.

Maka untuk menyelesaikan masalah Palestina kita harus melakukan hal yang lebih besar dari itu yaitu memberikan solusi dengan kesadaran ideologi Islam yakni dengan jihad dan khilafah. Dengan menaikan level perhatian kita dengan kesadaran idelogi Islam maka akan memberikan solusi yang tuntas untuk kaum muslimin Palestina, bukan hanya Palestina tetapi negeri-negeri muslim lainnya yang dijajah oleh ideologi kapitalisme global yakni Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Sistem inilah yang harus disingkirkan dari kehidupan kaum muslimin saat ini karena sistem kapitalisme hari ini membuat seluruh kaum muslimin dibelahan bumi manapun terjajah dan tertindas secara politik.

Sistem politik yang diterapkan di negeri-negeri kaum muslimin bukan sistem politik Islam. Referensi Kebijakan hari ini bukan Islam, Rujukan kebijakan di negeri-negeri  kaum musimin baik itu pada pemimpin dan tentara, serta mengambil kebijakan bukan lagi berpijak pada syariat Islam, sebagai sesuatu yang diperintahkan syariat.

Islam Solusi

Hanya sistem politik Islam yaitu khilafah yang menjalankan perintah syariat secara kaffah. Oleh karenanya umat Islam harus menyuarakan ideologi yang shahih dan layak untuk diterapkan. Tegaknya ideologi Islam hingga diemban oleh negara hanya dapat jika Islam di dakwahkan mengikuti metode dakwah Rasulullah Saw. Dakwah yang dilakukan adalah dakwah yang menjadikan rakyat berpegang kuat pada akidah Islam sekaligus menjadikannya dari qaidah (dasar pemikiran) menjadi qiyadah fikriyah Islam (kepemimpinan berpikir Islam). Dakwah inilah yang harus digencarkan oleh umat, sungguh tegaknya ideologi Islam memastikan terwujudnya negara berdaulat yang akan bersikap tegas kepada siapapun dan negara manapun demi kemaslahatan rakyatnya.

Wallahu’alam bi ash-shawab

(LM/SN)

Please follow and like us:

Tentang Penulis