Oleh: Hikmah, S.Pd

Praktisi Pendidikan, Pemerhati Generasi dan Sosial

 

 

Lensamedianews.com– Korupsi sampai saat ini masih menjadi momok yang besar dari sekian banyak permasalahan yang ada di negeri kita tercinta ini dan juga dunia. Seakan-akan menjadi masalah yang tidak bisa untuk diselesaikan secara tuntas karena hingga saat ini tak kunjung usai, masalah korupsi ini tak hanya melanda negeri ini karena menjadi masalah dunia juga, dengan berbagai macam cara yang berbeda untuk menyelesaikannya akan tetapi tidak ada yang bisa menyelesaikannya secara tuntas.

Kasusnya muncul lagi dan muncul lagi terus berulang, itupun kalau semua kasus dimunculkan akan semakin menimbulkan rasa pesimis yang luar biasa bahwa permasalahan korupsi ini akan bisa tuntas. Untuk saat ini tidak ada solusi secara preventif maupun kuratif yang mampu menyelesaikannya secara tuntas. Sehingga kalau ditanya apakah permasalahan korupsi ini akan ada Solusi tuntasnya atau kapankan permasalahan korupsi ini akan tuntas, sangat sulit untuk dijawab.

Baru-baru ini kasus korupsi mencuat lagi di Lembaga negara, sebagaimana berita dibeberapa media bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tengah melakukan penyidikan dalam dugaan kasus korupsi di PT Taspen (Persero). Di KPK, ketika penanganan kasus naik ke tahap penyidikan, artinya telah ditetapkan pula para tersangka. “Saat ini tengah dilakukan proses pengumpulan alat bukti terkait penyidikan dugaan korupsi dalam kegiatan investasi fiktif yang ada di PT Taspen (Persero) Tahun Anggaran 2019 dengan melibatkan perusahaan lain,” kata juru bicara KPK Ali Fikri, Jumat, (8/4/2024). Jakarta, CNBC Indonesia. (www.cnbcindonesia.com, 8/4/2024)

Tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menggeledah tujuh lokasi berbeda dalam penyidikan kasus dugaan korupsi bermodus investasi fiktif di PT Taspen (Persero) tahun anggaran 2019. Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan ketujuh lokasi tersebut berada di wilayah DKI Jakarta. (TEMPO.CO).

Mengapa korupsi di Lembaga negara ini kembali terjadi? Pastinya buruknya integritas dari sumber daya manusianya menjadi salah satu penyebab terjadinya tindak korupsi. Di sisi lain menggambarkan kegagalan sistem pendidikan mencetak sumber daya manusia yang amanah. Di sisi lain juga, sistem sekuler kapitalisme yang saat ini diterapkan oleh dunia memiliki celah yang akan menghantarkan kerusakan perilaku, bagaimana tidak kebebasan yang diagung-agung dalam system tersebut meniscayakan manusia berbuat tanpa ada keterikatan dengan penciptanya. Kalaupun dibeberapa negara ada sistem sanksinya yang membuat pejabatnya sangat takut melakukan korupsi, akan tetapi tindak korupsi tetap terjadi, sanksinya yang bersifat menyiksa dan tidak berperikemanusiaan sehingga tidak semua negara mampu atau berani untuk menerapkannya.

Tidak terbantahkan lagi bahwa akar dari segala permasalahan umat saat ini termasuk masalah korupsi adalah karena diterapkannya sistem kapitalisme sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan dimana keimanan dan ketaqwaan tidak menjadi standar bagi seseorang dalam memegang amanah.

Islam menjadikan korupsi adalah satu keharaman, dan memiliki mekanisme untuk mencegah korupsi dan kecurangan atas harta negara lainnya. Islam memiliki sistem politik yang kuat yang akan menjaga individu tetap dalam kejujuran ketika menjalankan amanahnya. Islam juga memiliki sistem pendidikan yang mampu mencetak sumber daya manusia yang beriman, bertakwa dan terampil, Islam juga memiliki mekanisme untuk menjamin kehidupan yang sejahtera untuk pejabat negara dan keluarganya sebagaimana negara menjamin kehidupan rakyatnya. Jaminan kesejahteraan rakyat akan menghalalangi tindak korupsi para pegawai negara. Demikian pula adanya sistem sanksi yang tegas akan mencegah pelanggaran aturan dan hukum syara.

Oleh karena itu untuk menuntaskan segala permasalahan yang menimpa umat saat ini termasuk masalah korupsi, maka akar permasalahannya yaitu sistem sekuler kapitalisme harus ditinggalkan, umat membutuhkan kepada sebuah institusi yang menerapkan hukum Islam secara keseluruhan, sistem yang bersumber dari sang pencipta manusia dan alam semesta ini.

Lebih dari itu menerapkan hukum Islam secara keseluruhan adalah sebagai konsekuensi keimanan dan keberkahan pasti akan diturunkan dari langit dan bumi, itu janji-NYA. [LM/UD]

Please follow and like us:

Tentang Penulis