Pemuda dalam Cengkeraman Kapitalis
Lensa Media News–Generasi milenial, atau mereka yang lahir pada tahun 1990 ke atas, dianggap memiliki banyak sisi buruk oleh generasi sebelumnya. Akhir-akhir ini banyak terjadi kasus-kasus asusila yang dilakukan oleh kalangan remaja, utamanya kalangan pelajar. Entah itu kasus video porno, bullying, pelecehan atau kasus-kasus lainnya.
Pertumbuhan pemuda merupakan sebuah tanggung jawab yang besar. Karena pemuda itu adalah amanah di pundak orang tua dan semua orang akan dimintai pertanggungjawaban terhadap orang-orang yang berada di bawah tanggungannya.
Dikutip dari Bangkapos.com, dalam semalam terjadi perang sarung antar remaja pada 3 lokasi di daerah Pangkalpinang, Sabtu (16/03/2024). Lokasi perang sarung pertama terjadi di jalan Gandaria 2, Kelurahan Kacangpedang, Pangkalpinang. Kemudian lokasi kedua perang sarung terjadi di Kelurahan Bukit Besar, sedangkan yang ketiga terjadi di Jembatan Jerambah Gantung.
Mirisnya, mayoritas pelaku perang sarung tersebut adalah pelajar SMP hingga SMA. Total remaja yang diamankan oleh jajaran Polres Pangkalpinang dan Polda Kep. Bangka Belitung sebanyak 22 orang pelaku.
Sistem kapitalisme liberal yang saat ini masih diterapkan rupanya telah menggerus idealisme pemuda hari ini. Pemuda seakan lupa dengan jati dirinya yaitu sebagai agen perubah bangsa. Ia secara tak sadar justru menjadi benih-benih perusak bangsa. Sering kita saksikan berita tentang kerusakan moral pemuda. Berbuat mesum, mencuri, membunuh, mengonsumsi narkoba, mabuk-mabukan dan lain sebagainya.
Liberalisme kapitalis mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham ini menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Sistem inilah yang melahirkan orang-orang individualis dan berperilaku serba bebas.
Kehidupan antara pria dan wanita secara asasnya adalah terpisah. Tidak boleh ada interaksi antara pria dan wanita kecuali yang dibolehkan dalam perkara tertentu, yakni perkara pendidikan, peradilan, kesehatan, dan perdagangan. Islam memerintahkan laki-laki untuk menundukkan pandangannya sehingga menjaga pandangannya dari hal-hal yang haram dilihat.
Pengaturan ini menjamin interaksi pria dan wanita senantiasa sesuai koridor Islam dan terhindar dari bahaya kemaksiatan. Pengaturan pergaulan dalam Islam hanya mampu diterapkan tatkala negara juga memahami dan menerapkan Islam, yaitu Khilafah Islamiyah. Wallahualam bissawab. Lilik Purwanti. komunitas setajam pena. [LM/ry].