Rusaknya Kekuasaan dalam Sistem Kapitalisme
Oleh: Siva Saskia
(Aktivis Dakwah)
Lensa Media News – Paradigma tentang kekuasaan dan kepemimpinan selalu bisa menjadi perhatian khusus dan menarik perhatian semua pihak, terutama di negeri Indonesia ini, terlebih pada tahun ini akan menjadi momentum khusus karena bulan februari 2024 nanti akan diadakan pemilihan presiden dan wakil presiden juga pemilihan DPR serta DPRD, yang akan menggantikan pejabat sebelumnya.
Sebagai masyarakat pasti menginginkan pemimpin yang baik dalam kepemimpinan dan kekuasaan nya, karena ketika mendapatkan pemimpin yang baik tentu akan terwujud kondisi masyarakat yang baik pula. Namun menjadi pemimpin bukan hanya dia harus baik, tapi tentang terkait dua hal ini: Pertama, kualitas personal yang akan memimpin. Kedua, kualitas sistem yang akan diterapkan .
Kekuasaan Dalam Sistem Kapitalisme
Di dunia ini ideologi yang banyak dianut oleh berbagai negara adalah ideologi kapitalisme termasuk negara Indonesia. Citra sistem kapitalisme di beberapa negara memang seperti sempurna dan tak ada cacat sama sekali, namun di sisi lain peradaban Barat yang berbasis pada ideologi kapitalisme justru kini diprediksi akan segera mengalami keruntuhan.
Sebenarnya peradaban akan senantiasa eksis maju dan bertahan ketika mampu menyelesaikan setiap problematika dalam kehidupan manusia. Namun ketika yang terjadi sebaliknya atau peradaban itu secara terus menerus melahirkan kerusakan, permasalahan dan kesengsaraan, maka peradaban tersebut seiring berjalan waktu akan ditinggalkan dan mengalami keruntuhan.
Penyebab utama kegagalan sistem Kapitalisme adalah karena ideologi ini bertentangan dengan fitrah dan akal manusia, Dimana sistem ini begitu memuja manusia sebagai pusat segalanya, sehingga ideologi ini melahirkan exploitasi dan aliansi manusia yang mengarah kepada sifat individual yakni upaya untuk mementingkan diri sendiri. Yang melahirkan berbagai kerusakan dalam setiap bidang kehidupan.
Kepemimpinan dan kekuasaan dalam ideologi kapitalisme global terbukti memunculkan berbagai kerusakan dan persoalan. Bukti tersebut terjadi pada paparan konsep maupun empiris. Artinya bagaimana pun baiknya personal seorang pemimpin suatu negara, namun ketika ideologi atau sistem yang diterapkan adalah kapitalisme maka akan senantiasa menggiring pada kerusakan dan problematika umat yang senantiasa bermunculan.
Demokrasi dan Oligarki
Pada aspek ini para penganut ideologi kapitalisme selalu mempropagandakan demokrasi sebagai sistem yang baik menuju terbaik. Dalam demokrasi dideskripsikan bahwasanya kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan akan tergapai dalam sistem demokrasi ini. Dan diklaim sebagai mekanisme yang paling menjamin distribusi ekonomi dan pergantian kekuasaan secara tertib dan aman.
Padahal realitas demokrasi tidaklah seperti yang disebutkan, justru yang sebenarnya terjadi adalah yang sebaiknya. Faktanya yang berdaulat dalam sistem Kapitalisme ini hanyalah para elit politik yang diklaim sebagai wakil rakyat. Akibatnya kemakmuran hanya akan dirasakan oleh segelintir elit tersebut tidak dengan masyarakat secara keseluruhan. Mereka adalah elit penguasa, partai, para pemilik modal dan para wakil rakyat. Mayoritas rakyat justru hidup dalam kemiskinan dan kesengsaraan. Dan demikian juga dengan keadilan dan kesetaraan dalam hukum yang selalu tumpul keatas dan tajam kebawah begitulah hidup dibawah sistem Kapitalisme
Secara fakta, kekuatan oligarki di negri ini memang semakin terlihat. kemunculan berbagai UU kontroversi dalam bidang ekonomi dapat dilihat dengan jelas berpihak kepada oligarki. Mereka bisa mengeruk kekayaan di negri ini dengan membuat peraturan dan perundangan melalui penguasa yang dengan mudah dikendalikan.
Sebut saja perppu cipta kerja yang diterbitkan pada 30 Desember 2022 dua tahun lalu, pemerintah beralasan bahwa Perppu tersebut dikeluarkan karena adanya kebutuhan mendesak untuk menyelamatkan perekonomian. Padahal jelas Perppu tersebut mendapatkan penentangan yang masif dari pekerja karena dianggap tidak pro terhadap pekerja.
Rakyat Makin Sengsara
Kepemimpinan yang rusak dan rusaknya Kekuasaan dalam kapitalisme itu akhirnya berujung pada kesengsaraan rakyat, karena salah satu persoalan dalam sistem Kapitalisme ini meningkatkan kesenjangan ekonomi antara yang kaya dan miskin. yang mengakibatkan problem sosial dan politik. Prinsip dasar kapitalisme yang berbasis pada liberalisme mengakibatkan penyakit sosial semakin marak kejahatan merajalela dan terus menerus berulang tanpa solusi.
Demokrasi yang lahir dari ideologi kapitalisme sejatinya menjadi salah satu alat penjajahan. Melalui demokrasi hukum dan undang-undang bisa dengan mudah mengendalikan masyarakat untuk jauh dari aturan Islam dan semakin lengket dengan aturan barat. Semakin nyata lah pentingnya dakwah yang berorientasi pada penerapan Islam secara menyeluruh. Peran penting yang bisa dilakukan umat saat ini adalah dengan mendakwahkan dan menawarkan solusi Islam untuk mengatasi segala bentuk problematika kehidupan.
Wallahu’alam bissawab
[LM/nr]