Remaja Taat dan Sehat, Penting Banget!

Oleh: Yuyun Suminah
(Komunitas Remaja Smart With Islam Karawang)

 

LenSa MediaNews__Hai gais, kamu remaja? Berarti Kita samaan dong. Siapa yang mau sehat jiwa raga, pasti semua mau ya kan? Aku juga mau. Ketika kita taat sudah pasti kita akan sehat. Yang sehat belum tentu taat. Koq bisa?

 

Bisa dong. Ketika berbicara tubuh sehat berarti berbicara asupan makanan yang kita konsumsi. Jenis makanan ada yang halal dan haram. Allah kan sudah ngasih rambu-rambu buat kita untuk menjalani hidup, mana yang halal dan haram, itu semua buat kebaikan kita, manusia.

 

Secara umum Allah menghalalkan makanan dan minuman seperti firman-Nya yang artinya: “Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang yang berlebih-lebihan” (QS. Al A’araf: 31)

 

Tapi ada aturan lainnya jenis makanan yang seperti apa yang boleh dikonsumsi? Misalnya jangan pernah coba-coba hanya karena penasaran daging babi atau daging anjing rasanya seperti apa. Rela nyobain walaupun cuman icip-icip.

 

Ada loh faktanya kasus penyelundupan anjing untuk dijual dan dikonsumsi. Kasus ini ada di Subang Jawa Barat. Ratusan anjing kena sidak oleh dinas kesehatan hewan ke pengepul hewan anjing. (jabar.tribunnews.com/2024/01/12)

 

Padahal dalam Islam mengkonsumsi daging anjing hukumnya haram, Rasulullah dengan tegas lewat sabdanya yang artinya:
“Ada lima hewan fasiq yang boleh dibunuh di luar tanah haram maupun di dalamnya: ular, gagak, tikus, anjing, dan burung buas” (HR. Muslim no. 1198)

 

Selain itu jual beli anjing pun dilarang Rasulullah lewat sabdanya yang artinya: “Hasil penjualan anjing itu kotor” (HR. Muslim no. 1568). Andaikan daging anjing boleh dikonsumsi maka diperbolehkan jual belinya. Karena makan daging anjing hukumnya haram maka aktivitas jual belinya pun sama. Haram.

 

Harus percaya dan yakin bahwa apapun yang dilarang Allah sudah pasti membawa kebaikan dan kesehatan tuk tubuh kita. Berbeda dengan makanan haram sudah dilarang-Nya membawa dampak buruk terhadap kesehatan dan keburukan bagi tubuh. Supaya makin percaya dikutip dari laman klikdokter.com akibat mengkomsumsi daging anjing berisiko terkena penyakit rabies. Rabies sendiri adalah penyakit akibat infeksi virus yang menyerang sistem saraf pusat. Kondisi ini dapat menyebabkan peradangan di otak dan mengancam keselamatan jiwa pengidapnya.

 

Islam sudah lebih dulu melarang umatnya tuk tidak mengkonsumsi daging anjing sebelum ilmu kesehatan membongkar kerugian atau resikonya bagi kesehatan tubuh. Maka bagi umat Islam penting banget tuk memperhatikannya.

 

Supaya badan kita sehat maka kita memilih untuk taat, berharap apapun yang kita lakukan selalu bernilai pahala dan menjadi amal yang baik. Berbicara amal yang baik (ihsanul amal) para ulama berpendapat ada dua ketentuan yang harus dipenuhi :
1. Niat
Umar radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barangsiapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

 

Yuk, niatkan semua aktivitas kita termasuk mengkonsumsi makanan semata-mata karena Allah. Dan meminta agar setiap makanan halal yang masuk ke dalam tubuh kita menjadi tenaga dan sehat. Agar kesehatan tubuh ini bisa digunakan tuk mempermudah ibadah kita kepada-Nya.

 

2. Caranya sesuai yang dibolehkan syariat
Allah SWT berfirman yang artinya: “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah.” (QS Al-Hasyr: 7)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingtkan kita dengan tegas lewat sabdanya yang artinyaĺ “Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak.” (HR. Muslim No. 1718)

 

Jika tuk memenuhi tubuh salah satunya dengan mengkonsumsi daging anjing maka cara yang dilakukannya tidak sesuai syariat. Lewat jalan haram. Begitupun penjualnya cara untuk mendapatkan penghasilan atau uangnya, haram.
Sudah seharusnya kita sebagai remaja muslim mengikuti aturan-Nya dan menjadikan Rasullullah sebagai teladan dalam perbuatan kita termasuk dalam perkara makanan. Niatnya ikhlas karena Allah SWT semata dan cara untuk mendapatkanya benar sesuai yang dicontohkan Rasulullah maka amal seperti itulah yang dikatakan sebagai ihsanul amal.

 

Allah SWT berfirman: “Maka, demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima sepenuhnya.” (QS.Al-A’raf:9)

Wallahu’alam.

Please follow and like us:

Tentang Penulis