Membentuk Generasi Muslim Taat demi Gaul Sehat
Oleh: Yuyun Suminah
Komunitas Remaja Smart With Islam Karawang
LenSa MediaNews__ Siapa yang tidak pernah merasakan sakit? Pasti semua orang pernah mengalaminya, termasuk aku dan kamu ya, kan! Bagaimana rasanya sakit? tidak enak makan, tidur dan tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasanya. Berbeda ketika kita dalam kondisi sehat, semua aktivitas apapun bisa kita lakukan dengan happy.
Apalagi kita sebagai generasi muslim sudah seharusnya kesehatan menjadi perhatian karena generasi muslim identik dengan sehat, kuat, bugar dan prima. Namun, sayang seribu sayang nikmat sehat ini jarang sekali disyukuri dan dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Faktanya tak sedikit nikmat sehat ini justru digunakan untuk hal-hal negatif, badan yang bugar ini dicekoki barang-barang haram seperti narkoba, miras dan lainnya selain merusak kesehatan, merusak akal bahkan masa depan kita pun madesu alias masa depan suram.
Terkadang hanya karena ingin dilabeli anak gaul tak bisa dipungkiri berujung gaul bebas sebebas-bebasnya tanpa batas. Bahkan dengan santai dan tidak ada rasa malu apalagi rasa berdosa para generasi muda sekarang dengan terang-terangan pernah cekin di hotel dengan pacarnya dan mirisnya setiap ganti pacar setiap itu juga melakukan zina. Astagfirullah.
Maka wajar saja kasus HIV/AIDS yang penularannya di antaranya melalui sex bebas di Indonesia merebak secepat roket faktanya di Subang Jawa Barat tahun 2023 terdapat 414 kasus temuan dari 27.700 orang yang dicek. Sedangkan dari Januari hingga Mei 2024 terdapat 184 kasus baru (mediaindonesia.com, 26-6-2024). Ngeri!
Meroketnya kasus tersebut, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Subang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten menggelar Rakor (rapat koordinasi) sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS. Agenda ini dilaksanakan di Aula Besar BP4P Kabupaten Subang, dengan tema “Lintas Sektor Beraksi, HIV Tertanggulangi, SPM Terpenuhi, Subang Ngahiji” (rri.co.id, 12-9-2024).
Berbagai upaya ditempuh untuk menanggulangi kasus tersebut, namun penanggulangan kasus tersebut tidak selesai jika belum menyentuh akar masalahnya.
Lantas bagaimana agar generasi muslim tetep gaul, sehat dan tentunya taat? Sobat, sejatinya ketaatan kita kepada Allah SWT semua itu demi kebaikan manusia, termasuk generasi muslim ketika ketakwaan menjadi pijakan setiap melakukan perbuatan maka predikat anak gaul dan sehat akan kita raih.
Untuk memujudkan itu semua tentu menjadi projek bersama antara individu, masyarakat bahkan negara. Setiap individu harus memiliki kesadaran bahwa Islam agama yang tidak hanya mengatur urusan ibadah saja tapi juga mengatur pergaulan antar manusia, lawan jenis yang bukan mahram.
Maka ada aturan yang mengatur cara berpakaian yang menutup auratnya, Allah SWT berfirman “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. (TQS Al-Ahzab: 59)
Tidak boleh berkhalwat (berdua-duaan) dan menjaga pandangan. Hal ini sesuai yang Allah firmankan “Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya”. (TQS An-Nur: 30)
Di tengah masyarakat atau lingkungan pun tercipta suasana yang saling mengingatkan dalam kebikan amal mahruf nahi munkar kewajiban itu Allah tujukan untuk semua umat Islam termasuk para generasi muslim.
So, keburukan yang terjadi jangan diabaikan tapi lakukan apa yang kita mampu jika mampu dengan jabatannya lakukan, jika belum mampu dengan lisannya maka selemah-lemahnya iman kita do’akan, semoga apa yang sudah kita lakukan sebagai bentuk amar maruf nahi munkar dan dicatat sebagai kebaikan Aamiin
Berbeda dengan peran negara yang bisa menetapkan aturan tegas mengenai interaksi laki-laki dan perempuan. Karena negara dalam agama Islam adalah pelindung bagi semua rakyatnya, yang mengkondisikan tiap individu, masyarakat atau lingkungan.
Sesuai yang disabdakan Rasulullah yang artinya “Imam adalah raa’in (gembala) dan ia bertanggung jawab atas rakyatnya.” (HR Bukhari)
Maka bukan hal tidak mungkin membentuk generasi muslim yang gaul boleh, sehat ok, taat yes akan terwujud dengan cara kesadaran individu, peran masyarakat atau lingkungan dan peran negara. Aku dan kamu Mau gaul sehat dan taat? Mau.
Wallahu’alam