Remaja, di Antara Maumu dan Maunya Allah
Oleh: Yuyun Suminah
(Komunitas Remaja Smart With Islam Karawang)
LenSa MediaNews__Hai, remaja yang banyak maunya, ya kan? Maunya sih mereka bebas berekpresi tanpa batas, tidak dilarang ini itu terlalu ketat. Sepertinya asyik kalau remaja diperlakukan seperti itu. Apa bener asyik atau justru malah menjerumuskan?
Seperti kita ketahui bahwa remaja merupakan sumber daya manusia para calon-calon penerus tongkat estafet perjuangan ini. Mereka akan menempati posisi para pemimpin negara, para ulama, tokoh pemikir, penggerak, dokter dan lainnya bahkan penentu arah ke mana bangsa ini akan dibangun.
Jika remaja gagal membangun karya dan memanfaat waktu pada masa remajanya maka tunggu saja kesulitan yang akan dihadapinya. Perlu para remaja ini mendapatkan arahan, bimbingan dan diselamatkan dari hal-hal yang bisa merusaknya.
Cuman sayang seribu sayang, jika berbicara remaja saat ini masih jauh dari kualitas yang diharapkan. Hal ini bisa kita lihat dan rasakan sendiri bagaimana perilaku para remaja saat ini tak sedikit melakukan kenakalan remaja dan kriminal.
Kasus kenakalan remaja di kalangan pelajar sekolah menjadi masalah yang semakin parah dan sulit teratasi. Jika kemarin mereka hanya terlibat tawuran dan pertengkaran, saat ini sudah merambah ke kasus pencurian perangkat sekolah. Miris!
Fakta itu ada di Jawa Barat tepatnya di Subang, empat orang pelajar di Kabupaten tersebut menggasak sejumlah barang elektronik milik SMPN 4 Patokbeusi, Subang. Keempat orang ini adalah MI (22), DTH (19) berstatus pelajar SMK Kelas 12, dan DA (17th) yang juga berstatus pelajar SMK Kelas 12. Akibat perbuatannya tersebut mereka digiring ke penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. (Tintahijau.com 17 Januari 2024)
Seperti itulah fakta remaja saat ini yang lahir dari sistem kapitalisme sebuah sistem yang melahirkan kebebasan dan dijauhkan dari peran agama. Karena sistem tersebut menganggap peran agama tidak berhak mengatur ranah kehidupan.
Remaja yang hanya mengikuti kemauannya sendiri sebenarnya merugikan dirinya sendiri, mereka maunya bebas, justru bebasnya mereka dipakai untuk kemaksiatan, melanggar norma agama dan hukum.
Mereka yang hanya mengikuti maunya sendiri yang tidak mau diatur ini itu justru makin menjauhkan mereka dari nilai-nilai kebaikan. Ada aturan saja mereka prilakunya seperti itu apalagi tidak ada aturan, yang ada semakin parah.
Ketika remaja mengikuti maunya tidak ada yang salah koq, sah-sah saja selama itu tidak melanggar syariat. Misalnya maunya remaja berkarya dan berprestasi dengan menyalurkan hobinya. Hobi yang berkaitan dengan fisik seperti olahraga, balapan yang legal, main tinju yang legal di ring tinju dan lain-lain.
Jika maunya remaja disalurkan sesuai syariat pasti membawa manfaat buat dirinya syukur-syukur buat orang lain juga. Fakta kenakalan remaja di atas tidak akan terjadi dalam sistem Islam, sebuah sistem yang melahirkan aturan langsung dari Sang Pencita, Allah SWT. Ini yang baru maunya Allah.
Kita lihat saja bagaimana tinta sejarah telah mencatatnya keberhasilan sistem Islam dalam melahirkan pemuda yang taat dan berkarya pada masa Rasulullah yang bisa dijadikan teladan bagi remja saat ini.
Remaja bisa meneladani Usamah Bin Zaid diusia 18 tahun sudah diangkat menjadi panglima perang. Ada lagi Muhammad al-Fatih diusia muda sudah berprestasi berhasil mengusai 7 bahasa. Tak hanya itu, dia juga berhasil menaklukan Konstantinopel diusianya yang baru 21 tahun.
Berbeda dengan fakta sekarang usia masih belasan tahun sudah bisa tawuran, menaklukan hati cewek, mencuri dan kenakalan lainnya. Maka sudah saatnya kita kembalikan lagi aturan hidup kita dengan aturan dari-Nya karena Allah pasti tau mana yang terbaik buat remaja, maunya Allah sudah pasti kita untung tidak hanya di dunia, untungnya bisa sampai ke akhirat. Masyaallah keren kan! Pasti pada mau atau mau banget?
Caranya seperti apa supaya bisa dapet untung dunia akhirat, gampang semua remaja pasti bisa melakukannya, asal kita mau pasti dimudahkan. Yuk praktikkan, bismillah.
1. Jadi remaja yang taat syariat
Aturannya Allah bikin kita selamat loh, taati apa perintahNya dan menjauhi apa-apa yang dilarangNya. Misalnya bagi remaja putri yang sudah baligh diwajibkan menutup aurat tapi kita masih bisa berkarya dan mengekspresikan maumu dengan catatan sesuai syariatNya.
Karena ini maunya Allah, seperti dalam surat An-Nur Ayat 31 yang artinya:
“Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat”.
Ada lagi maunya Allah dalam surat Al-Ahzab ayat 59 yang artinya: “Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu.”
2. Remaja yang bisa membatasi pergaulan
Remaja yang gaul itu remaja yang tau batasan, pergaulan laki-laki dan perempuan ada batasnya loh, tidak boleh bercampur baur atau ikhtilat.
Ibnu Katsir rahimahullah dalam tafsir tentang ayat ini berkata, “Yaitu, sebagaimana aku larang kalian memasuki tempat kaum perempuan, demikian pula janganlah kalian melihatnya secara keseluruhan. Jika diantara kalian memiliki keperluan yang ingin diambil dari mereka, maka jangan lihat mereka dan jangan tanya keperluan mereka kecuali dari balik tabir.
3. Remaja yang tau halal dan haram
Remaja maunya Allah itu remaja yang tau mana halal dan mana yang haram. Misalnya remaja boleh koq mencoba makanan atau kulineran apapun selagi halal, yang halal banyak banget ketimbang yang haram. So, tidak usah kepo sama rasa daging Babi ya. Karena haram. Yang halal saja banyak masa mau nyobain yang haram.
Remaja harus tau kalau mencuri, tawuran, bully dan kenakalan lainnya bahwa itu semua perbuatan yang haram, harus dijauhi.
Dalam hal ini Allah berpesan kepada kita dalam surat Al-Maa’idah ayat 5 yang artinya “Aku Halalkan bagi kamu hal-hal yang baik dan makanan (sembelihan) ahli kitab halal bagi kamu”
Maka remaja yang untung, aman, selamat dunia akhirat bukan hanya mengikuti maumu saja tapi mengikiti maunya Allah. Percaya deh, pasti bisa membentuk remaja yang cerdas, berakhlak dan memiliki kepribadian Islam yang memiliki rasa takut akan dosa dan takut melakukan kejahatan. Caranya dengan taat, jaga pergaulan dan tau perbuatan halal dan haram. Yuk, sudah saatnya remaja jadi maunya Allah. Takbir. Allah Akbar. Wallahu’alam.