Saatnya Remaja Peduli Bumi, Harus Dong!

Oleh: Yuyun Suminah

(Komunitas Remaja Smart With Islam Karawang)

 

LenSa MediaNews__Hai gais, pasti sudah hafal dong kalau bumi salah satu planet yang Allah ciptakan dan hanya bumi yang bisa di tempati oleh makhluk hidup seperti tumbuhan, hewan, termasuk makhluk macam aku dan kamu yaitu manusia.

 

 

Karena bumi menjadi tempat yang sesuai untuk manusia, sudahlah nyaman, segala kebutuhannya semua ada. Seperti oksigen, air, berbagai macam makanan dan tumbuhan yang bejibun. Ada sayuran, buah-buahan dan lainnya pokoknya banyak pake banget.

 

Saking sayangnya lagi Allah sama kita, disediakan juga macam-macam hewan halal yang banyak yang bisa melengkapi gizi manusia. Ada ikan, ayam, sapi, kambing dan lainnya. Tanahnya subur, alamnya indah mau di daratan, bawah tanah, lautan sampai ke pegunungan, pokoknya jangan khawatir kehabisan stok.

 

Hal ini sesuai firman Allah yang artinya: “Wahai manusia, makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi…”(QS. (Al Baqarah, 2:168)

 

Cuman sayang seribu sayang enggak semua manusia bisa menjaganya, ketika sudah dikasih tempat tinggal yang sebegitu nyamannya oleh Allah. Seharusnya bisa merawatnya dan menjaga sebagai bentuk rasa syukur agar alam yang kita tinggali tetep nyaman supaya bisa dinikmati sampai anak cucu cicit kita.

 

Namun, faktanya saat ini bumi kita sedang tidak baik-baik saja, seperti masalah pemanasan global belum lagi bencana di sana-sini yang penyebabnya ada ulah tangan manusia sendiri yang enggak bertanggung jawab.

 

Di Indonesia sendiri yang memiliki 2 iklim yaitu kemarau dan hujan, ada masanya musim hujan, ya kebanjiran, sedangkan saat musim panas, ya kekeringan. Kalau sudah masuk musim penghujan banjir udah kaya langganan, datang lagi dan lagi.

 

Tidak hanya itu musibah longsor kerap kali menjadi berita yang enggak pernah terlewat di beberapa daerah di Indonesia. Di antaranya yang terjadi di Subang, longsor terjadi di tempat wisata, akibat musibah tersebut 300 orang diharuskan mengungsi dan telah memakan korban jiwa (8-1-2024, CNN.com)

 

Allah SWT sudah ngasih peringatan dengan tegas yang artinya “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (dampak) perbuatan mereka. Semoga mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (Surat Ar-Rum [30]: 41)

 

Sudah rusak alam yang indahnya, kehilangan juga rumah dan orang-orang yang dicintai. Usut punya usut, terjadi hal itu bukan tanpa sebab. Kalau kata pepatah enggak mungkin ada asap kalau enggak ada apinya. Begitu pun dengan bumi yang rusak ini.

 

Kira-kira gimana perasaan kalian gais, kalau bumi tercinta kita rusak? Gemes, gatel pingin garuk-garuk tembok atau cuek bebek? Oh no! Sudah saatnya remaja peduli bumi dengan memahami bahwa semua ini titipan Allah, kudu dirawat dan dijaga sebagai bentuk rasa syukur kita kepada-Nya.

 

Cuman gimana caranya? Banyak cara menuju Roma, begitu pun banyak cara untuk memunculkan kepedulian kita terhadap bumi ciptaan-Nya ini. Hal yang terkecil yang bisa dilakukan setiap individu yaitu dengan tidak membuang sampah seenaknya dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

 

Yang enggak kalah penting menumbuhkan kesadaran bahwa kerusakan alam ini diakibatkan oleh sistem yang digunakan saat ini, yaitu kapitalisme. Kapitalisme sebuah sistem yang membentuk manusia jauh dari peran agamanya, bebas dan standar perbuatannya selalu materi.

 

Faktanya, enggak sedikit para pelaku usaha atau pemilik modal bisa seenaknya bikin area bisnis dimana saja. Asal punya cuan dan mengantongi izin dari pemerintah. Berdiri gedung-gedung hotel, vila, tempat wisata di puncak-puncak gunung, di daerah resapan air tanpa lebih detail memperhatikan dampak dari pembangunan tersebut.

 

Maka wajar ketika curah hujannya tinggi, daya serapnya sedikit atau sudah enggak ada, liat lagi saja faktanya bangunan jor-joran terjadi di daerah resapan air. Yang seharusnya dataran tinggi seperti puncak pegunungan enggak boleh ada bangunan apapun, kini banyak jadi objek bisnis.

 

Enggak hanya itu penebangan liar pun terjadi, area hijau ditebas semua beralih fungsi jadi pusat perbelanjaan. Mall berdiri di mana-mana. Sawah saja disulap jadi perumahan dan enggak sedikit terkadang abai memperhatikan sistem drainasenya.

 

Padahal dalam Islam peduli terhadap lingkungan, seperti mengatur tata letak kota, mana daerah yang fokus untuk resapan air berarti enggak boleh berdiri bangunan apapun dan mana daerah yang boleh didirikan bangunan. Itu semua tujuannya untuk kebaikan manusia juga, aku dan kamu.

 

Yuk, remaja muslim sudah saatnya kita peduli sama bumi, tempat tinggal kita dengan memulai dari diri sendiri dan membentuk kesadaran bahwa menjaga dan merawatnya semua ini tanggung jawab bersama. Wallahu’alam.

Please follow and like us:

Tentang Penulis