Membangkitkan Santri, Melawan Penjajahan Kapitalisme

Oleh : Ai Heni

 

Lensa Media News – Pada hari Minggu 22 Oktober 2023, pemerintah memperingati Hari Santri Nasional di Monumen Tugu Pahlawan di kota Surabaya Jawa Timur, dengan tema Jihad Santri Jayakan Negeri (Muslimah News).

Perihal tema hari santri saat ini pengamat politik Ir Retno Sukmaningrum MT, berpesan agar jangan sampai melencengkan makna hakikinya, “Selama ini jihad diopinikan sebagai ajaran terorisme,” ucapnya kepada redaksi M News pada selasa 24- 10-23.

Dengan mengangkat tema “Jihad Santri Jayakan Negeri” tema ini tidak bisa lepas dari sejarah perjuangan para santri dalam melawan penjajah Belanda. Peringatan ini mengenang resolusi jihad yang dikobarkan oleh KH. Hasyim Asyari.

Pada saat itu para santri bergerak maju menuju medan perang dengan gagah berani, melawan penjajah walaupun dengan senjata yang sederhana yaitu bambu runcing dan senjata lainnya dengan resiko kehilangan nyawa, namun kematian itu tidak mereka takuti karena kematian yang baik dan sangat dirindukan oleh para santri dan muslim yaitu mati syahid di jalan Allah.

Namun, faktanya santri hari ini sungguh jauh berbeda dengan santri terdahulu, santri sekarang berada dalam lingkaran kapitalis sekuler yang telah mencengkram mereka, dimana banyak santri menghafal Al’Quran, sampai hatam beberapa kali tapi tidak bisa untuk merealisasikan isi al’Quran, banyak yang menguasai staqafah Islam dalam kitab kuning tapi tidak terdorong untuk mengamalkannya dalam kehidupan di masyarakat, dan santri-santri sekarang seperti buku berjalan karena tidak mampu mendakwahkannya.

Akibat dari negara yang mengemban sistem kapitalis sekuler, sehingga santri mengabaikan sebagian syariat Islam.

Karena pendidikan sekarang walaupun di pesantren, pendidikannya menggunakan pendidikan sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan, dan sekurelisme juga melahirkan gaya hidup liberal yang menimpa para santri.

Di sisi lain para santri dicekoki propaganda moderasi beragama yang gencar diopinikan, sesuai dengan tuntunan Barat, dan diperparah potensi santri yang dibajak oleh sistem kapitalis sebagai penyokong ekonomi semata.

Untuk membebaskan umat Islam dan santri dari penjajahan Barat, yaitu dengan megembalikan spirit resolusi jihad pada santri, para santri harus tampil di garda terdepan dalam menyelesaikan persoalan di tengah-tengah umat dengan solusi Islam kafah.

Para santri harus mencontoh metode yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, misalnya dalam perubahan Bangsa Arab dari Jahiliyah hingga menjadi masyarakat Islam dan menjadi pemimpin dunia dengan tegaknya Daulah Islam.

Dengan demikian di pundak para santri dan pemuda, tanggung jawab yang besar dalam menyadarkan umat yaitu dengan amanah, ilmu dan tsaqofah menjadi amunisi untuk melakukan dakwah dan meyadarkan umat Islam agar bangkit dari keterpurukan dengan mewujudkan kepeminpinan Islam di tengah-tengah umat.

Wallahaulam Bishawab.

 

[LM/nr]

Please follow and like us:

Tentang Penulis