Sepenting Itukah Pembangunan Patung Soekarno?

Oleh: Mirza Fithry Nurbayanie

 

Lensa Media News-Rencana pembangunan patung Soekarno di daerah Bandung dengan kisaran biaya 10 triliun rupiah menuai kontroversi. Tak perlu pemikiran tinggi untuk sekadar mengetahui urgensitas pembangunan ini di tengah kondisi yang menghimpit masyarakat. Hanya perlu logika sedikit saja untuk memikirkannya, dan tentu membuat geleng-geleng kepala.

 

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) KBB, Maman Sulaeman mengatakan, pembangunan Patung Soekarno akan diserahkan kepada pihak konsorsium Ciputra, PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII, dan seniman I Nyoman Nuarta. Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan juga mengklaim bahwa biaya pembangunan tersebut tidak diambil dari dana APBD, melainkan dari pihak konsorsium sendiri.

 

Entah apa yang melatarbelakangi pemerintah menyetujui rencana pembangunan patung tersebut sampai benar-benar menjadi wacana yang terus digulirkan. Kalaupun latar belakangnya karena bentuk penghormatan kepada seorang tokoh yang telah berjasa, mengapa harus dibuatkan patung? Bukankah tokoh di negeri ini juga banyak yang dari kalangan ulama? Pastinya mereka tidak akan rela jika penghormatan kepada mereka dengan cara dibuatkan patung, karena patung hukumnya haram di dalam Islam.

 

Kalau saja pemerintah bisa lebih bijak dalam memilih pembangunan mana yang lebih prioritas atau mengeluarkan perizinan pembangunan meskipun dana tersebut berasal dari swasta, pastinya pemerintah akan lebih memilih untuk mengelola dana yang dimiliki untuk kesejahteraan masyarakat umum, seperti distribusi makanan gratis ke seluruh pelosok negeri.

 

Penghormatan, penghargaan dan dorongan untuk meneladani seorang pahlawan, terlebih lagi pahlawan muslim, bukan dengan dibuatkan patung, akan tetapi cukup diingat peran dan perjuangan dengan mendoakannya. Bayangkan jika seluruh rakyat Indonesia menghormati dan memberikan penghargaan kepada para tokoh yang telah berjasa dalam mengusir penjajah, kemudian mereka semua dibuatkan patung, akan ada berapa banyak patung yang berdiri di setiap sudut kota?

 

Kemasifan pembangunan patung tersebut akan menjadi prioritas sebagai upaya penegasan bahwa seolah-olah perjuangannya, pemikirannya, dan penokohannya adalah urgen untuk bangsa ini. Padahal ada banyak ulama serta para wali yang sesungguhnya punya kontribusi lebih besar dalam perjuangan membebaskan Indonesia dari para penjajah.

 

Memang tidak bisa dipungkiri bahwa warisan peradaban akan tersohor dengan adanya peninggalan-peniggalan bersejarah seperti halnya patung. Tetapi akan lebih bermakna jika warisan peradaban lebih memusatkan pada perhatian pengembangan ilmu pengetahuan dan upaya pelayakan diri sebagai hamba Allah SWT. Wallahu a’lam bish showab. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis