Makna Merdeka Yang Hakiki
Oleh: Putri Yunita Dewi
Lensa Media News-Seremonial perayaan hari kemerdekaan baru saja selesai dilakukan. Kegiatan demi kegiatan dilakukan masyarakat dalam menyambut hari kemerdekaan hampir dilakukan diberbagai daerah. Para aparatur negara mulai dari tingkat bawah sampai atas, pun tidak ketinggalan. Namun, dibalik kemeriahan perayaan hari kemerdekaan yang dilakukan, nyatanya masih tersimpan PR besar dalam kehidupan.
Dahulu, penjajahan yang dilakukan kaum barat dilakukan secara terang-terangan dan melukai fisik. Kemerdekaan hakiki nyatanya belum sepenuhnya terasa saat ini, bukan lagi fisik yang diserang oleh para penjajah namun secara halus dengan banyaknya pemikiran asing yang mulai menyerang masyarakat, utamanya generasi muda bangsa. Penjajahan saat ini yang dilakukan para penjajah barat, menjadikan generasi muda bangsa perlahan lupa akan jatidirinya. Penjajahan juga perlahan merusak sistem kehidupan, sehingga masyarakat perlahan ‘kabur’ akan makna kemerdekaan yang hakiki.
Generasi muda bangsa yang diharapkan pun disibukkan dengan trend 3F (Food, Fashion dan Fun). Aktivitas yang dilakukan ditengah-tengah masyarakat bukan lagi disibukkan dalam hal perbaikan kualitas diri, namun mengejar kepuasan akan kesenangan 3F tersebut. Gempuran liberalisasi pun amat sangat terasa, kehidupan yang semakin menjauh dari Islam menjadikan segala aktivitas masyarakat bukan lagi diatur oleh hukum agama namun dengan dalih kebebasan dalam bertindak. Kebebasan inilah yang akhirnya menimbulkan kekacauan dalam tatanan kehidupan, seperti maraknya pengedaran narkoba, seks bebas, sampai prostitusi yang dilakukan generasi muda saat ini. Sehingga dengan hal tersebut menjadikan kemerdekaan saat ini nyatanya belum dicapai sepenuhnya.
Sistem aturan kapitalis yang diterapkan pun nyatanya makin menambah permasalahan, seperti bertambah angka kemiskinan, tingkat kejahatan yang merajalela, korupsi yang dilakukan oleh aparatur negara, sistem pendidikan yang bermasalah seperti sistem zonasi yang masih menjadi evaluasi, biaya kesehatan yang masih mahal serta permasalahan-permasalahan lainnya. Hal ini disebabkan sistem kapitalis yang hanya mengedepankan keuntungan para pemilik modal dibandingkan kemaslahatan masyarakat. Sehingga aturan yang dibuat tidak lagi bertujuan memerdekakan masyarakat, justru semakin menambah sengsara rakyat.
Kemerdekaan hakiki, nyatanya dapat diraih ketika kita masyarakat kembali menjalankan kehidupan sesuai dengan apa yang Allaah perintahkan dan apa-apa yang dilarang. Menjadikan hukum Islam sebagai satu-satunya aturan kehidupan yang harus diterapkan. Islam menjadikan masyarakat dan para generasi muda bangsa bukan hanya kembali mengenal jatidirinya, namun menjadikan kemerdekaan dapat dirasakan setiap harinya. Sistem aturan yang bukan mengutamakan kemerdekaan segelintir orang, tapi untuk seluruh alam. [LM/ry].