Lindungi Generasi Dari Bahaya L69T
Lensa Media News, Surat Pembaca-Agenda pertemuan aktivis Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (L69T) se-ASEAN di Jakarta batal digelar. Batalnya acara tersebut setelah penyelenggara menerima beberapa ancaman keamanan dari berbagai pihak. Sebelumnya, beredar kabar di media sosial terkait adanya aktivis L69T se-ASEAN akan menggelar pertemuan di Jakarta pada Juli 2023 ini. Kabar ini beredar atau sempat diunggah oleh akun instagram @aseansogiecaucus. Namun belakangan unggahan telah lenyap.
Sebagaimana pasal 29 ayat 1 UUD 1945 yang menyatakan bahwa negara Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Maka, L69T diklaim bertentangan dengan nilai-nilai ajaran agama. Kehidupan sekularisme yang ada saat ini pun, makin menjadikan L69T sebagai ancaman bagi generasi. Kehidupan yang makin menjauh dari agama, menambah faktor mudahnya pengaruh L69T masuk kepada generasi muda. L69T bukan saja dianggap perilaku yang menyimpang, namun juga perbuatan yang dapat dilaknat oleh Allah SWT. Kondisi ini menunjukkan makin rusaknya kehidupan masyarakat. Selain itu dapat menyebabkan runtuhnya tatanan negara serta populasi manusia akan punah jika para pelaku L69T terus dibiarkan hanya demi alasan hak asasi manusia.
Negara akan bertahan dengan makin banyaknya lahir generasi bangsa, perilaku L69T justru sebaliknya. Maka, persoalan LGBT pada hakikatnya adalah persoalan yang pelik dan kompleks. Islam tegas mengharamkan hubungan seksual sejenis. Laki-laki dengan laki-laki, atau perempuan dengan perempuan, hubungan sejenis seperti itu diharamkan dalam Islam. Hal ini menjadi kesepakatan semua ulama, tidak ada perselisihan terkait hal ini. Maka, negara seharusnya mampu mencegah penyebaran perilaku menyimpang tersebut, dengan menerapkan aturan tegas terhadap para pelaku, serta dapat memberikan kontrol terhadap masyarakat. Negara wajib mengembalikan kehidupan yang lekat dengan ajaran agama sebagai salah satu upaya membentuk masyarakat yang dekat kepada Tuhan yang Maha Esa. Sehingga ancaman L69T terhadap generasi dapat diatasi.
Putri YD,
Bogor
[LM, Hw]