Peringatan Hari Anak, Sudahkah Mengatasi Masalah Anak?

Oleh: Dian Agus Rini

 

Lensa Media News – Penghargaan memang diperlukan untuk memberikan kebanggaan tersendiri bagi manusia dalam menjalankan kehidupan di muka bumi ini. Karenanya, banyak sekali penghargaan yang diberikan kepada manusia dalam berbagai macam hal. Salah satunya dalam memperingati Hari Anak di Indonesia. Untuk itu, pemerintah telah memberikan penghargaan Kabupaten/Kota Layak Anak 2023 kepada 360 kabupaten/kota yang terdiri atas 19 Kategori Utama, 76 Kategori Nindya, 130 Kategori Madya, dan 135 Kategori Pratama.

Sementara itu, penghargaan untuk Provinsi Layak Anak (Provila) diberikan kepada 14 provinsi yang telah melakukan upaya keras untuk menggerakkan kabupaten/kota di wilayahnya dalam mewujudkan kota layak anak, yakni Provinsi Bali, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sulawesi Utara, dan Sumatera Barat. (ANTARA/ HO-KemenPPPA)

Sungguh kabar yang menggembirakan bagi para anak Indonesia. Namun fakta berkata lain, sesungguhnya nasib anak jauh dari penghargaan. Banyak kasus yang terjadi pada anak-anak justru makin memprihatinkan. Kasus stunting, kasus kekerasan terhadap anak termasuk kekerasan seksual, layanan kesehatan yang buruk pada anak, pendidikan yang buruk, bullying, dll. Nyatanya, keamanan belum tercipta dengan baik untuk anak-anak.

Ditambah lagi pendidikan agama yang kurang ditanamkan sejak dini oleh keluarga akibat sistem pendidikan sekuler yang diterapkan. Meluas ke kondisi ekonomi keluarga yang rata-rata dibawah pendapatan normal, akibat sulitnya mendapatkan lapangan pekerjaan sehingga hal ini berefek terhadap kurangnya pemenuhan gizi anak. Belum lagi gempuran gadget yang menjadi media penyalur konten-konten negatif semakin menjauhkan anak dari pembentukan generasi cemerlang. Seharusnya sarana dan prasarana bermain dan belajar bagi anak tersedia luas, aman, mudah dan murah, agar anak tidak teralihkan dunianya oleh gadget. Pelayanan kesehatan anak juga sangat miris. Banyak kasus jika kondisi orang tua lemah secara ekonomi, maka kesehatan anak bisa tidak tertangani.

Sementara itu, Islam sangat menjamin dan melindungi anak, karena anak adalah calon generasi masa datang. Sistem Islam memiliki mekanisme yang komprehensif dalam memberikan jaminan kesejahteraan, juga layanan pendidikan dan kesehatan serta perlindungan akan keamanan bagi anak. Oleh karena itu, pemberian penghargaan sejatinya tidak menjadi seremoni belaka, namun harus menyelesaikan secara tuntas seluruh permasalahan anak sampai ke akarnya.

Wallahu a’lam bish showab.

 

[LM/nr]

Please follow and like us:

Tentang Penulis