Miris, Perilaku Anak-Anak Makin Sadis

Oleh: Bunda Erma S.Pd.

Pemerhati Keluarga dan Generasi

 

Lensa Media News-Kasus bullying yang memakan korban kembali terjadi. Dirilis dari kompas.com, seorang bocah berinisial MHD (9), kelas 2 di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia diduga akibat dikeroyok oleh kakak kelasnya pada Senin (15/5/2023). Para pelaku masih duduk dibangku kelas lima , empat bahkan ada yang masih kelas dua . Fakta ini makin menambah panjang daftar pelaku kekerasan di kalangan anak-anak.

 

Selama ini kasus bullying atau perundungan berulang terjadi dikalangan pelajar. Bahkan kali ini di kalangan anak sekolah dasar hingga merenggut nyawa. Ini menunjukkan bahwa pendidikan memang tidak sedang baik-baik saja.

 

Faktor Penyebab Darurat Bullying

 

Sebenarnya ada banyak faktor penyebab terjadinya kasus bullying ini. Mulai dari kurikulum pendidikan, pola asuh di keluarga, kebiasaan di masyarakat hingga tontonan yang dikonsumsi oleh anak-anak.

 

Kurikulum pendidikan saat ini hanya berorientasi pada pencapaian nilai akademik. Nilai-nilai agama yang seharusnya ditanamkan justru tidak diutamakan. Begitu pula dalam keluarga, Sebagian orang tua tidak mendidik anak-anaknya dengan standar agama. Sehingga anak dibesarkan dengan jiwa anti sosial, pemarah, tidak mau kalah dan miskin empati. Negara juga mandul menghadapi lingkungan sosial remaja yang hedonis. Tontonan yang berpotensi menjadi sumber inspirasi kekerasan, mudah diakses dan beredar luas tanpa ada pengawasan.

 

Kehidupan yang tidak sehat inilah yang membuat kasus bullying makin marak, sadis bahkan bengis. Negeri ini darurat bullying akibat penerapan sistem buatan manusia, yakni sistem sekuler kapitalis. Sistem sekuler mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan perilaku manusia.

 

Sistem sekuler merupakan sistem kehidupan yang memisahkan agama dari kehidupan dan negara. Agama hanya mendapat porsi yang sangat sedikit dalam mendidik generasi. Negara sekuler prinsipnya membolehkan keberadaan agama, akan tetapi hanya boleh dalam urusan privat saja. Sedangkan dalam ruang publik, peran agama sangat minim dan dibatasi.

 

Inilah yang menjadi penyebab generasi saat ini mengalami krisis moral dan sakit mental. Kehidupan sekuler memberikan kebebasan berperilaku pada setiap individu. Kebebasan itulah yang membentuk mereka menjadi manusia yang bebas tanpa mau terikat aturan agama, dalam arti jauh dari norma dan nilai-nilai agama.

 

Pendidikan Islam Solusi Bullying

 

Islam adalah satu-satunya solusi bagi setiap problem kehidupan. Karena Islam bukanlah agama ritual yang mengatur tentang kehidupan privat saja. Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk mengatur dalam aspek pergaulan.

 

Islam mempunyai aturan yang paripurna terkait akhlak yang harus dimiliki ketika bergaul dengan sesama manusia. Aturan itu mampu mendidik dan mengarahkan naluri liar dan kejahatan dalam diri manusia menjadi naluri kasih sayang. Islam menuangkan aturannya dalam bentuk perintah yang berbuah pahala bagi yang melakukannya serta larangan yang berbuah dosa bagi yang melanggarnya.

 

Islam menjadikan keimanan sebagai landasan dalam setiap perbuatan, sehingga menjadi benteng dari perilaku sadis. Bullying didalam Islam bisa dikategorikan sebagai perilaku dosa yang diharamkan, karena termasuk perbuatan merendahkan, berperilaku jahat dan tindakan sadis kepada orang. Seluruh kaum Muslim baik itu anak-anak, pemuda, atau pun orang tua akan menjauhinya karena dorongan keimanan. Allah Swt. telah jelas melarang untuk saling mengolok-olok dengan sebutan yang buruk sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 11.

 

Selain itu, Islam memerintahkan sesama Muslim untuk saling mengasihi, mencintai dan menjaga persatuan sebagaimana dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 103. Nilai-nilai dalam Islam ini akan diinternalisasikan kepada para pelajar di dalam sistem pendidikan Islam, dengan metode pengajaran yang mampu memberikan pengaruh, bukan sebatas teori semata.

 

Oleh karena itu, untuk mewujudkan sistem pendidikan Islam dibutuhkan adanya perbaikan yang mendasar dan menyeluruh untuk menyelesaikan secara tuntas masalah bullying dan gawat darurat pendidikan di negeri ini.

 

Semua itu diawali dari perubahan paradigma pendidikan, yakni mengganti pendidikan yang berlandaskan sekuler menjadi paradigma Islam dengan menerapkan sistem pendidikan Islam. Selain itu juga perlu meningkatkan kemampuan mendidik kepada keluarga, juga menata media agar berkontribusi untuk peningkatan potensi pelajar, serta menciptakan suasana kondusif di tengah masyarakat yang sesuai dengan arahan Islam.

 

Dengan demikian, perlu ada upaya bersama dari semua pihak agar terwujud sistem pendidikan Islam sebagai sistem pendidikan yang terbaik untuk generasi umat terbaik. Agar para pelajar tidak terperosok kepada kemaksiatan dan kesia-siaan, maka mereka harus disibukkan dengan ketaatan. Semua ini hanya bisa terwujud dalam penerapan syariat Islam secara kaffah dalam naungan sistem Islam yakni Khilafah Islamiyah.[LM/ry]

Please follow and like us:

Tentang Penulis