Ramadan Momen Membangun Kebiasaan Menuntut Ilmu

Oleh : Anisah Rahmawati

Ibu Rumah Tangga, Penggerak Pengajian

Lensa Media News-Ramadan merupakan bulan mulia. Beberapa kemuliaan Ramadan diantaranya balasan kebaikan akan dilipatgandakan. Amalan kewajiban akan berlipat setidaknya 70 kali lipat kebaikannya dan amalan sunah nilainya setara dengan amal-amal wajib di bulan biasa. Maasyaaallah. Karenanya rezeki bulan Ramadan inilah salah satu jalan yang bisa menjadikan umat Muhammad bisa meraih amalan shalih yang banyak meskipun rezeki umur rata-ratanya lebih pendek dari kaum-kaum terdahulu.

 

Rezeki bertemu bulan Ramadan ini tentunya tidak akan disia-siakan para muslimah untuk menuntut ilmu, sebuah kewajiban mulia nan penting ini. Muslimah akan memprioritaskan betul agar kemuliaan ini bisa tertunaikan dengan baik. Menuntut ilmu akan dilaksanakan optimal secara mandiri di antaranya menghadiri majelis-majelis ilmu. Banyaknya majelis ilmu di bulan Ramadan semakin memudahkan untuk menjalankan aktivitas ini. Ramadan juga untuk membangun kebiasaan yang harapannya akan terus berlanjut setelah bulan mulia ini berlalu

 

Penting dan Mulianya Menuntut Ilmu

 

Menuntut ilmu merupakan salah satu kewajiban penting bagi seorang Muslimah, hukumnya fardhu ‘ain bagi tiap Muslim. Pelaksanaan kewajiban ini akan menghantarkan kebaikan dan kemuliaan yang sangat besar. Dan pengabaian atasnya akan sangat potensial membawa keburukan.

 

Seorang Muslim memperolah tugas yang besar dari Allah SWT. Sebagai hamba Allah dengan banyak amanah dalam setiap jenjang hidupnya. Pada saat pascabaligh, mendapat tugas untuk terus menempa diri di jalan ketaatan untuk terus menjadi sosok muslim yang taat dalam setiap waktunya.

 

Berbagai peran juga harus siap dilakoni oleh seorang Muslimah. Peran sebagai anak bagi kedua orangtua, di antaranya harus memiliki bekal yang memadai untuk bisa menjadi anak yang shalihah bagi kedua orangtuanya. Peran sebagai kakak atau adik bagi saudar-saudaranya. Seorang Muslimah pun harus memiliki bekal yang cukup bagaimana bisa menjadi saudara yang baik. Pasca memasuki jenjang pernikahan, peran sebagai seorang istri, seorang menantu, seorang kakak atau adik ipar, bahkan peran menjadi seorang ibu dia sandang. Dan semua peran tersebut meniscayakan seorang Muslimah untuk memiliki bekal bagaimana menjalani semua peran tersebut dengan optimal sesuai petunjuk Allah swt.

 

Upaya untuk menyiapkan bekal menjalani semua peran tersebut pastinya harus diprioritaskan. Mengingat peran akan menjadi arus besar bagi seorang Muslimah dalam tiap perjalanan hidupnya. Ketidakberesan menjalankan peran tersebut pastinya akan memberi kondisi yang buruk bagi Muslimah, terlebih bahwa semua perannya akan berdampak dimensi akhirat. Baik buruknya di dunia akan berpengaruh kepada baik buruknya di akhirat.

 

Rasulullah SAW menyampaikan dalam hadist riwayat Imam At Tirmidzi bahwa orang yang cerdas adalah orang yang mampu menekan nafsunya dan beramal untuk kehidupan setelah kematiannya. Muslimah yang cerdas pastinya tidak mau hanya berfikir jangka pendek untuk kehidupan dunianya. Namun memiliki visi kuat agar tidak pernah menjadi golongan orang yang merugi dalam kehidupan yang sekali ini.

 

Visi yang kuat dan pembiasaan yang terus menerus selama Ramadan akan sangat potensial memberi dampak kekonsistenan yang tinggi, termasuk selepas Ramadan. Aktivitas menuntut ilmu merupakan pola yang akhirnya terus terbentuk. Walhasil pelaksanaan amal shalih menuntut ilmu ini sudah bisa menjadi kebiasaan baik yang selalu terbangun. Wallahu a’lam bish showab. [LM/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis