Rusaknya Pemuda, Kehancuran bagi Bangsa

Rusaknya Pemuda, Kehancuran bagi Bangsa

Oleh: Eliyanti (Jembrana-Bali)

LensaMediaNews.com- Sungguh miris nasib umat saat ini, sudah ditimpa krisis ekonomi yang kian hari kian menghimpit, kini ditambah lagi krisis moral yang tiap saat siap menyerang generasi bangsa. Sungguh, bangsa sejatinya sedang diambang kehancuran. Bak telur diujung tanduk.
Setiap pemuda yang kita harapkan dapat memberi perubahan ke arah yang lebih baik, justru kini terjadi sebaliknya. Sejak usia dini saja, mereka sudah rusak dan hancur moralnya karena istilah arus yang meliberalkan mereka. Merasa bebas tanpa aturan yang mengekang.
Semua hasil di usia remajanya, kehidupan mereka bak orang dewasa yang bisa mengambil keputusan tanpa melalui diskusi dan pikir panjang. Kehidupan pacaran yang digandrungi pun seperti kehidupan suami istri di kehidupan nyata. Bahkan mereka rela mencurahkan segala daya upaya untuk memuaskan nafsu mereka. Persis dengan pergaulan Barat yang serba bebas.

Bahkan perzinahan pun sudah dianggap lumrah. Kalau pun terjadi kehamilan, mereka sudah memikirkan solusinya, mulai dari aborsi hingga terpaksa menikah. Kasus kehamilan yang tidak diinginkan dan hubungan seks di luar nikah menjadi kasus yang tidak utama.
Pasalnya, kasus yang terjadi di kalangan pelajar ini kian hari kian meningkat jumlahnya hingga mencapai ribuan. Itupun yang ketahuan dan terlapor, di luar sana pasti masih banyak juga kasus yang serupa.

Lalu, masihkah kita bisa duduk manis dan tersenyum melihat fakta nyata ini? Atau kita memastikan anak cucu kita terhindar dari kerusakan moral seperti yang dialami banyak pemuda saat ini? Mungkinkah dengan kita membatasi ruang gerak mereka di luar rumah dapat terhindar dari virus kerusakan moral buah dari liberalisme yang membahayakan ini? Tentu tidak bisa. Kasus ini sudah menjamur di mana-mana. Tak terhitung lagi ada berapa banyak remaja yang menjadi inangnya. Tidak mungkin juga orang tua mendampingi 24 jam kegiatan anak-anak mereka di luar sana. Memantau dengan siapa mereka berteman pun mungkin hanya berapa persen saja, tidak bisa dipastikan semua. Tentunya ini yang menjadi masalah para orang tua dan bangsa.Entah sadar atau tidak, inilah sesungguhnya buah dari sistem liberalisme yaitu merusak moral umat akibat lahirnya agama dari kehidupan.

Padahal peran agama sangat dibutuhkan di tengah-tengah umat untuk mengatur segala aktivitas mereka agar tidak terjerumus di jalan yang salat.
Bayangkan, ada berapa banyak potensi pemuda yang dihancurkan dengan arus liberalisasi ini. Ketika pemuda hancur dan tidak produktif, maka yang akan melanjutkan kehidupan ini adalah para penjajah. Mereka dengan mudah mengarahkan siapa saja yang mereka kehendaki. Bahkan dengan mudah pula menghancurkan suatu bangsa dan menggantinya dengan kehidupan yang jauh dari Islam.

Oleh karena itu, sangat penting menyadari urgensi Islam untuk mengembalikan kehidupan ini dalam pandangan yang benar. Memahami setiap tsaqofahnya dan segera menerapkannya. Tsaqofah-tsaqofah Islam ini dapat memandu pemikiran kaum muslim untuk berbuat baik dan benar sesuai dengan tuntunan hukum syara’ dan menjauhi perbuatan tercela, karena hanya Islamlah satu-satunya yang dapat memperbaiki kerusakan yang terjadi saat ini, yaitu hanya dengan merubah segala aturan yang ada sekarang yang sudah terbukti rusak dan rusak dengan aturan yang sudah disiapkan oleh sang pencipta yaitu Allah.

Please follow and like us:

Tentang Penulis