Marak Geng Motor, potret buram kehidupan sekuler kapitalis

Marak Geng Motor, potret buram kehidupan sekuler kapitalis

Oleh : Sulistyowati

LensaMediaNews.com-Masyarakat lagi-lagi dibuat resah dengan keberadaan geng motor. Sekelompok muda sekitar 20 orang melintas didaerah cibinong kabupaten bogor dan melakukan penyerangan terhadap sekumpulan pemuda yang sedang nongkrong . Dari aksi tersebut terdapat korban yang mengalami luka bacok. (metro.sindonews.com)

Tak hanya wilayah bogor, geng motor juga meresahkan warga Jakarta selatan aksi mereka yang terekam CCTV pada sabtu 4 feruari 2023 terlihat sedang menyerang salah satu apartemen dijakarta selatan. Kejadian serupa juga terjadi dijalan pesantren kota cimahi jawa barat pada senin 23 januari 2023 sekitar pukul 02.00 WIB dini hari, dua nggota geng motor membacok seorang mahasiswa AN 19 tahun dikawasan tersebut. (www.republika.co.id)

Maraknya kembali geng motor memang meresahkan masyarakat. Kondisi ini menjadi cermin banyak hal, di antaranya gagalnya sistem pendidikan dalam mengarahkan kepribadian generasi dan mengekspresikan eksistensi dengan cara yang benar. Demikian juga rendahnya jaminan keamanan oleh negara dan ketegasan aparat dalam menjaga keamanan warga .

Cerminan tersebut sebenarnya buah hasil penerapan sistem kehidupan sekulerisme liberal saat ini. Ide ini adalah ide batil karena sekulerisme memisahkan agama dari kehidupan. Nilai-nilai agama hanya diposisikan dalam ibadah ritual bukan untuk mengatur kehidupan manusia. Akhirnya manusia merasa bebas berbuat semaunya. Anak-anak kehilangan jati diri mereka sebagai pembangun peradaban. Mereka tidak mengenal standart halal haram sebab yang mereka ketahui adalah bagaimana memuaskan hasrat eksistensi mereka sekalipun dengan anarkis. Dari sinilah muncul kelompok geng motor.

Sistem pendidikan yang ada juga gagal membentuk generasi. Kegagalan ini disebabkan sistem pendidikan sekarang hanya mengedepankan nilai-nilai materialistis. Keberhasilan hanya dilihat dari segi nilai kompetensi, dan serapan tenaga kerja, sedangkan penanaman akidah Islam yang menuntun generasi memiliki kepribadian yang baik justru diacuhkan. Pendidikan akidah diserahkan kepada pihak individu masing-masing. Sekulerisme liberal juga membuat negara tidak mampu menyelesaikan akar permasalahan secara tuntas . Negara hanya menindak para pelaku geng motor dan memberi sanksi padahal sebuah hukuman tanpa edukasi tentang tujuan hidup tidak akan membekas, yang ada justru semakin meluasnya tindakan brutal geng motor tersebut.

Karenanya tidak mungkin bisa berhenti ketika sistem kehidupan masih dalam kondisi sekulerisme liberal. Tentu kualitas generasi demikian tidak akan dijumpai di dalam sistem Islam yang disebut Khilafah. Selama 1300 tahun terbukti banyak melahirkan generasi berkualitas. Mereka mendedikasikan hidupnya untuk kemuliaan Islam dan kebaikan kaum muslimin. Islam membina pemuda memiliki kepribadian Islam dan menjaga lingkungan dalam sistem pendidikan Islam. Islam menjadikan keamanan tanggung jawab negara . Dalam asuhan Islam, pemuda tumbuh menjadi generasi terbaik, berkontribusi positif terhadap negara. Wallahualam bisawab.

Please follow and like us:

Tentang Penulis