Oleh: Aisyah (Mahasiswi)

 

Lensa Media News-Bergantinya tahun ke tahun, masa ke masa tentu seiring dengan banyaknya perubahan yang kita alami, terutama kaum pemuda. Kamu pemuda terkenal sebagai agent of change . Kaum muda inilah yang membawa kita kepada peradaban yang semakin modern dengan kekreatifan mereka dan insiatif mereka untuk lebih mengupgrade diri. Mereka memiliki kekuatan yang sangat besar untuk peradaban yang ada, tekad yang kuat dan kegigihan tidak pernah hilang dari jati diri mereka.

Generasi muda adalah sebagai aset negara. Kemajuan bangsa Indonesia saat ini ditentukan oleh kualitas para generasi muda sekarang. Generasi muda saat ini harus belajar dan bekerja keras untuk masa depan, karena mereka akan menjadi pemimpin masa depan.

Lalu apa yang terjadi dengan generasi muda hari ini? Akankah mereka membawa perubahan ke arah lebih baik?

Seperti kita ketahui bersama, kerusakan pemuda di sistem sekuler makin banyak. Banyak faktor yang menyebabkan mereka menjadi rusak, diantaranya adalah kurikulum pendidikan sekuler. Pendidikan sangatlah penting bagi para pemuda, tapi kurikulum sekarang mudah sekali berubah-ubah dan tidak konsisten. Bahkan kurikulum sekarang bertujuan hanya untuk mengejar materi, pemahaman agama rendah, sehingga nilai-nilai liberal lebih terasa dibandingkan nilai agama (Islam). Di sisi lain, peran guru masih kurang dalam membentuk pemahaman yang benar.

Adanya lingkungan yang baik juga berpengaruh untuk mereka. Sebab, tidak sedikit yang terbawa arus viralisasi meski melanggar syariat Islam. Semisal, joget-joget unfaedah karena tren di media sosial. Lingkungan saat ini sangatlah tidak mendukung dan tidak kondusif untuk para pemuda.

Ditambah lagi, banyak orang tua lalai menjalankan tugasnya sebagai pendidik. Tidak jarang mereka tidak memiliki pemahaman agama dengan benar. Bagaimana mereka akan mendidik anak-anak mereka? Padahal, anak-anak membutuhkan didikan orang tua sejak kecil. Didikan orang tua ini memiliki dampak yang sangat besar dalam kehidupan anak-anak.

Jika kita lihat para pemuda pada peradaban muslim, mereka sedari kecil sudah menjadi hafizah, penghafal ribuan hadis, berkelana belajar ke negara-negara orang untuk mematangkan ilmu agama. Mereka berguru kepada banyak ulama tanpa lelah. Kenapa mereka bisa seperti itu? Karena sistem dan lingkungan mereka mendukung, pendidikan Islam diterapkan secara kaffah. Sekarang banyak para pemuda yang tidak bisa mengaji, bahkan mereka saja tidak tahu apa saja huruf hijaiyah itu. Itu adalah ilmu yang sangat dasar untuk bisa mengaji. Rasa haus akan agama itu harus kita upgrade terus, karena jika tanpa itu hidup kita akan terasa hampa-hampa saja. Pastinya kita akan merasa jumud dan lempeng-lempeng saja dalam menjalani hidup.

Itulah pentingnya kita memperbaiki sistem, lingkungan, dan pendidikan saat ini agar para pemuda tidak semakin rusak dan bodoh. Rusak moralnya, bodoh dalam memahami agama. Penguatan moral dan agama harus dijadikan acuan untuk saat ini.

Kita, para pemuda harus lebih aktif lagi untuk mengkaji agama lebih dalam, mendorong diri dalam kegiatan yang bermanfaat dan positif bagi kita, mengurangi hal-hal yang menghabiskan waktu kita tanpa ada faedah sama sekali. Mari kita para pemuda berjuang untuk melakukan perubahan yag signifikan untuk dunia ini. Perubahan yang membawa kita kepada kejayaan Islam. Mari kita bersama-bersama menjemput kejayaan emas tersebut. Allahu Akbar ![LM/IF/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis