Berpihaklah pada Rakyat!
Lensa Media News-Wacana Kereta Api (KA) Argo Parahyangan rute Jakarta-Bandung yang dikabarkan akan dihentikan penuh operasionalnya atau dinonaktifkan saat Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) beroperasi pada tahun depan (2023), tentu sangat mengagetkan masyarakat. Bagaimana tidak, penutupan KA Argo Parahyangan ini jelas akan merugikan masyarakat banyak, khususnya yang tidak mampu membeli tiket kereta api cepat.
Pengamat Transportasi dan Tata Kota Universitas Trisakti, Yayat Supriatna menyatakan bahwa motif bisnis berperan di balik isu penutupan KA Argo Parahyangan ini. Tujuan utamanya adalah menghindari kontestasi. Sehingga diharapkan jika KA Argo Parahyangan ditutup maka para penumpang akan berpindah ke kereta api cepat.
Jika benar wacana penutupan KA Argo Parahyangan ini direalisasikan, maka hal ini membuktikan bahwa pemerintah tidak berpihak kepada rakyat dan justru membela Aseng. Padahal dalam Islam pemimpin itu adalah pelindung sekaligus pelayan masyarakat. Tidak semestinya pemerintah seakan-akan menganaktirikan rakyatnya sendiri.
Jelas hal tersebut bertentangan dengan hadis Rasulullah Saw. yang menyatakan, ” Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka.” (HR Ibnu Asakir, Abu Nu’aim).
Di lain hadis disampaikan, ” Sesungguhnya seorang Imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘ Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/azab karenanya. ” [HR. Bukhari dan Muslim].
Begitulah paradigma Islam terhadap pemimpin. Maka sudah seyogyanya para pemimpin saat ini mengamalkan apa yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw. Jika tidak, maka takutlah dengan peringatan terhadap para pemimpin, dimana Rasulullah Saw. mendoakan kesusahan bagi para penguasa yang menindas umat beliau. “ Ya Allah, siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku kemudian dia menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia. Siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku dan memudahkan mereka, maka mudahkanlah dia,” demikian munajat beliau, sebagaimana diriwayatkan Imam Muslim. Agu Dian Sofiyani. [LM/IF/ry].