Tawuran, Bukti Kegagalan Sistemik
Lensa Media News-Baru-baru ini negeri tercinta ramai-ramai memperingati hari guru nasional. Berbagai cara dan euforia digelar untuk merayakannya. Mulai dari pemberian hadiah dari murid untuk para guru, aksi prank , panggung hiburan, dan lain-lain.
Namun sayang, di tengah-tengah perayaan hari guru masih didapati kasus tawuran antar pelajar. Tentu saja ini sangat disayangkan dan memprihatinkan. Beberapa hari lalu bertepatan dengan hari guru 48 orang dengan 9 tersangka yang terdiri dari alumni dan pelajar SMKN 9 tawuran dengan SMA Prayatna berhasil diringkuk oleh Polrestabes Medan.
Sungguh miris, di sisi lain sibuk merayakan euforia hari guru sebagai momentum untuk berterima kasih pada guru-guru tercinta namun di sisi sisi, kualitas generasi hari ini masih jauh dari harapan untuk menjadi generasi garda terdepan bangsa. Meskipun demikian pemerintah juga tengah berupaya agar hal demikian tidak terulang, upaya pencegahan juga dilakukan oleh Polrestabes Medan yang disebutkan ke depan akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk melakukan penyuluhan agar tidak lagi terjadi tawuran antar pelajar.
Namun, upaya yang dilakukan oleh sistem hari ini belum menunjukkan hasil yang signifikan sebab kejadian aksi tawuran antar pelajar ini bukanlah kali pertama bahkan menjadi langganan disetiap tahunnya. Untuk itu masyarakat dan pemerintah perlu saling bersinergi untuk memberantas tuntas aksi tersebut.
Akan tetapi, upaya apapun yang dilakukan hanya akan tambal sulam jika sistem yang digunakan adalah sistem sekuler kapitalisme seperti hari ini yang terbukti gagal dalam menjaga generasi negeri. Dibutuhkan sistem yang dapat menyelesaikan problematika ini secara tuntas dan itu hanya bisa dilakukan ketika sistem yang diterapkan adalah sistem Islam yang telah terbukti berhasil menjaga kualitas generasi selama 1.400 tahun lamanya. Wallahu’alam bi showab. Shafiyyah AL Khansa, Kebumen. [LM/IF/ry]