Lensa Media News-Healing berarti penyembuhan. Kata kerja yang berkaitan dengan pariwisata atau sebutlah liburan. Hidup sebagai seorang muslim, telah dicontohkan cara healing paling ampuh oleh Rasulullah saw. yaitu dengan kembali kepada Al Hayyu Sang Maha Hidup. Demikianlah cara agar manusia bisa kembali me-recharge energi yang habis setelah bergelut dengan kehidupan.

 

Namun faktanya saat ini kata healing hanya bermakna menghilangkan stress. Hingga salah seorang menteri pun pada akhirnya memberikan solusi semu dalam pengurusan urusan rakyat. Sandiaga Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) berkata sudah hampir menyelesaikan pembangunan kampus pariwisata terbesar dan terluas didunia dengan tujuannya diantaranya memajukan pariwisata Indonesia dengan tujuan akhir diantaranya adalah untuk menambah pemasukan negara (Netralnews.com, 25 November 2022). Bagaimana bisa negara khatulistiwa ini hidup bergantung pada pariwisata sedang sumber daya alam (SDA) begitu melimpah? Bahkan disamping SDA melimpah sesungguhnya sumber daya manusia (SDM) kita pun banyak yang mumpuni. Hanya tidak pernah dilirik oleh pemerintah itu sendiri. Maka akan sangat lucu bila cucu-cucu kita diajari SDM kita melimpah, namun sekolah dan rumah sakit masih harus berbayar, pekerjaan sulit didapat, kemiskinan terus menanjak keatas.

 

Ini semua tersebab sistem kapitalis sekuler yang menyandarkan kesejahteraan hanya pada angka yang ditetapkan oleh pemerintah itu sendiri. Pada otak manusia bukan pada hukum Allah swt. Dan sungguh, hanya dengan tegaknya syariatlah manusia baru bisa merasakan kesejahteraan dan kehidupan karena aturan yang diterapkan pun berasal dari Al Hayyu Yang Maha Hidup. Karena fakta berbicara bahwa selama hampir 1.400 tahun Islam memimpin dunia, selama itu pula kejahatan terhitung sekitar 200 kasus. Bandingkanlah sendiri dengan kapitalis sekuler yang belum genap 100 tahun telah terjadi jutaan bahkan milyaran kasus kejahatan yang sampai pada taraf tidak berperikemanusiaan. Demikianlah sistem kehidupan yang diterapkan saat ini. Wallahu’alam. Danis Nur. [LM/EH/ry].

Please follow and like us:

Tentang Penulis