Pelajar Jadi Begal Buah Pendidikan Liberal

 

Oleh : Epi Lisnawati 

(Pemerhati Masalah Generasi dan Keluarga)

 

 

LenSaMediaNews.com – Dunia pendidikan kembali tercoreng. Pasalnya beberapa waktu lalu, sekelompok pelajar melakukan pembegalan.  Hal ini terjadi di Jalan Gagak Hitam, Kota Medan. Kondisi ini sungguh memprihatinkan. Inilah salah satu potret buram dunia pendidikan di negeri ini.

 

Pada kasus pembegalan yang dilakukan oleh para pelajar ini, Personel Polsek Sunggal menangkap 23 pelajar yang berbuat onar dan merampok dua sepeda motor milik warga. Dari 23 itu, satu di antaranya jadi tersangka. (DetikSumut.com/Senin, 31 Oktober 2022).

 

Pembegalan ini menjadi salah satu dari pelanggaran hukum yang dilakukan oleh para pelajar. Pelanggaran lain diantaranya, yaitu penyalahgunaan narkoba, tawuran, penganiayaan, membawa senjata tajam, percabulan, aborsi, sex bebas.  Ada juga yang menjadi korban trafficking atau perdagangan orang serta memposting konten-konten berupa kata-kata, video ataupun gambar yang tidak layak di media sosial. 

 

Kejadian itu salah satu gambaran output pendidikan negeri ini sangat memprihatinkan. Kenapa output pendidikan hari ini masih jauh panggang daripada api? Hal ini berawal dari sistem pendidikan yang diterapkan di negeri ini. Sistem pendidikan yang berlandaskan atas kapitalis sekuler yang liberal.  Melahirkan output pendidikan yang mengagungkan kebebasan, tidak mau terikat dengan aturan Allah

 

Paham sekuler ini memisahkan agama dari kehidupan. Agama hanya mengatur urusan privat, sedangkan dalam ruang publik peran agama itu sangat dibatasi bahkan ditiadakan. Kehidupan sekuler memberikan kebebasan berperilaku pada setiap individu. Paham kebebasan ini yang membentuk para pelajar menjadi manusia yang hedonis dan permisif,  individualis, pragmatis, dan materialistis.

 

Kurikulum dalam sistem pendidikan sekuler saat ini sering mengalami perubahan. Terhitung lebih dari 12 kali. Kurikulum  terbaru yang sedang diterapkan saat ini yaitu  kurikulum merdeka. Kurikulum berbasis kompetensi untuk mendukung pemulihan belajar dengan menerapkan pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning) untuk mendukung pengembangan karakter yang selaras dengan program merdeka belajar. Pergantian kurikulum berkali-kali tak membawa perubahan yang berarti bagi peningkatan kualitas pendidikan. Alih-alih meningkatkan malah kualitas pendidikan semakin memprihatinkan.

 

Hal ini tentu berbeda jika Islam diterapkan di tengah kehidupan. Dalam  Islam, sistem pendidikannya tentu berlandaskan Islam. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai adalah membangun kepribadian Islam. Yakni memiliki pola pikir dan pola sikap berlandaskan akidah Islam. Kemudian menguasai ilmu kehidupan seperti matematika, sains, teknologi bagi para pelajar. Hasil belajar / output pendidikan Islam akan menghasilkan para pelajar yang memiliki keimanan yang kuat dan pemikiran Islam yang mendalam. Para pelajar menjadi manusia yang bertakwa cerdas, berani, menguasai sains dan teknologi serta senantiasa terikat dengan hukum syariat. 

 

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan Islam ini disusun kurikulum pendidikan yang berlandaskan akidah Islam. Negara merupakan penanggung  jawab dalam pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan, fasilitas yang memadai,  honor guru yang tinggi semuanya dibiayai oleh negara. Setiap warga negara dapat  mengakses pendidikan secara  gratis baik muslim maupun non muslim.

 

Pendidikan Islam ini telah terbukti melahirkan generasi yang berkualitas yang menguasai sains dan teknologi sekaligus ulama besar yang berpengaruh besar dalam peradaban dunia. Di bidang kedokteran Ibnu Sina, Ibn Rusyd, dan Az-Zahrawi. Al-Khawarizmi, pakar matematika, penggagas angka nol dan algoritma, peletak dasar komputasi. Al-Idris (Dreses) pakar geografi, penggagas teknik pemetaan. Az-Zarkalli, pakar astronomi, pengukur jarak bintang-horison, penyumbang prinsip navigasi. Ibnu Al-Haitsam, pakar fisika penggagas optika dan masih banyak lagi ilmuwan yang lain.

 

Maka agar negeri ini bisa keluar dari potret buram pendidikan dan menghasilkan para pelajar yang berkualitas. Sistem pendidikan sekuler kapitalis liberal harus diganti dengan sistem pendidikan Islam. Sebagaimana telah terbukti melahirkan generasi cemerlang pemimpin peradaban terbaik. 

Wallahu’alam bishawwab.

 

[AAH/LMN]

Please follow and like us:

Tentang Penulis