Pacaran Beda Negara, Kawal Sampai Halal?
Oleh: Silah WD
Lensamedianews.com– Hubungan antara Vidia, gadis tiktoker Indonesia dengan akun Vidhi_R dengan 7,3 juta follower ini viral beberapa waktu lalu. Gadis asal Madiun tersebut mendadak menjadi sorotan netizen karena menjalin hubungan dengan Tiktoker Dat Villa. Tiktoker laki-laki asal Vietnam dengan akun datvilla94 ini pun memiliki 7,1 juta pengikut. Meskipun jalinan hubungan sesama Tiktoker ini telah kandas dan kini telah berdamai serta memilih berteman, namun netizen kepalang baper. Mereka tetap berharap bahwa hubungan dua sejoli beda negara bisa terjalin kembali. Meskipun netizen mengetahui bahwa mereka berbeda agama.
Kenangan saat Vidia datang ke Vietnam bertemu dengan keluarga besar Dat Villa serta kebersamaan mereka di setiap kegiatan juga terekam dalam media sosial masing-masing. Bahkan channel berita Tribunnews (15/05/22) pun ikut menyoroti saat kedatangan Vidia disambut bak ratu di Vietnam. Bak gayung bersambut, kini mereka kembali berinteraksi di Tiktok setelah sekian lama kandasnya hubungan mereka. Maka dari itu, doa netizen pun kembali berseliweran, kawal sampai halal! Wait a minute! Halal seperti apa, nih?
Jika halalnya sesuai syariat Islam, tentu itu dianjurkan. Tapi halal versi mereka sudah kebablasan. Mengapa kebablasan? Karena mindset ini keliru. Mindset sekularisme ini membuat mereka biasa saja dengan aktivitas dua sejoli bermesraan meski belum resmi dalam ikatan pernikahan. Pertemuan antara laki-laki dan perempuan berinteraksi mesra atau pacaran dianggap sebagai jalan sah menuju pernikahan atau kata netizen kawal sampai halal ini.
Ini adalah contoh pergeseran mindset karena asas sekuler kapitalis yakni memisahkan agama dari kehidupan. Agama dipandang cukup dengan sekedar ibadah ritual saja, maka tidak heran jika berduaan dengan lawan jenis itu hal lumrah, bahkan menjadi sebuah kenikmatan yang selalu dirindukan. Hal ini diperparah dengan gaya hidup Barat yang diadopsi oleh masyarakat. Mereka pun terbuai dengan kesenangan sementara yang telah Barat tawarkan.
Masyarakat menjadi malas untuk berpikir, apalagi belajar agama sehingga mereka tidak tahu mana yang boleh mana yang tidak, mana halal dan mana haram. Akhirnya gaya hidup bebas tanpa batas karena interaksi sosial pun tidak diatur dengan jelas. Sehingga wajar saja anak muda bebas dalam bermaksiat yang berbalut kesenangan. Menipu!
Karena kesenangan itu sebenarnya justru jadi penyebab munculnya berbagai kehancuran hidup generasi muda. Maka cara jitu untuk menghilangkan mindset netizen ini tidak lain adalah dengan kembali pada Islam. Inilah pentingnya mengkaji ilmu agama yang telah diwajibkan oleh Allah bagi setiap muslim agar kita tidak mudah goyah bahkan tidak terperosok pada kemaksiatan.
Dalam Islam, sudah jelas interaksi laki-laki dan perempuan dalam kehidupan umum itu terpisah. Untuk itulah ada pelarangan mendekati zina. Islam mengatur interaksi sosial antara laki-laki dan perempuan dengan larangan kholwat (berduaan dengan lawan jenis), ikhtilath (bercampur baur) tanpa ada udzur yang diperbolehkan yakni dalam bidang pendidikan, kesehatan, pengadilan, muamalah dan lainnya sesuai ketentuan syariat. Ada pula keharusan menutup aurat dan menundukkan pandangan.
Dan untuk menuju pernikahan pun Islam memiliki tahapan-tahapan. Yakni melalui taaruf, nazar,dan khitbah. Setelah khitbah boleh langsung akad nikah pada hari yang sama atau ada juga khitbah dan akad berjeda waktu. Hal ini tentu diperkuat dengan kita meninggalkan sistem kapitalisme yang dianut oleh dunia sekarang.
Dunia ini wajib menerapkan sistem Islam yang diridai oleh Allah. Monitoring secara global yang dilakukan negara akan menutup segala akses maksiat. Negara melindungi akidah masyarakat secara kokoh dengan mewajibkan mengkaji Islam. Tentu saja sistem pendidikan yang dimiliki Islam juga akan mengarahkan setiap individu dalam keluarga dan masyarakat memahami akidah Islam yang sesungguhnya. Dengan begitu dalam diri mereka akan terbentuk kepribadian Islam yang khas.
Namun, jika tetap ada pelanggaran yang dilakukan oleh individu tertentu maka ini akan mudah terdeteksi. Hal ini karena masyarakat ikut memonitoring sehingga meminimalisir setiap pelanggaran. Mereka tahu kewajiban untuk beramar makruf nahi mungkar dengan berdakwah. Islam pun mewajibkan muslim terus meng-upgrade ilmu tsaqofah secara serius dan kontinyu. Islam melindungi kehormatan laki-laki dan perempuan. Keinginan kawal sampai halal semestinya sesuai syariat Islam yang penuh kebaikan, bukan kawal sampai halal dengan jalan kemaksiatan. Wallahu’alam bi showab [LM/UD]