BBM Naik, BLT Solusi?
Naik … naik … BBM naik
Tinggi … tinggi sekali
Kiri-kanan kulihat saja
Banyak rakyat menangis
Massa buruh menggelar aksi unjuk rasa pada 21 September 2022 di Balai Kota DKI Jakarta. Aksi ini dalam rangka menolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law, hingga menuntut kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2023 sebesar 13 persen. (kompas.com, 21/09/2022)
Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tentu berakibat pada kenaikan harga kebutuhan pokok. Hal itu juga akan semakin memberatkan masyarakat kecil. Bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan kepada masyarakat tidaklah menjadi solusi. Penyaluran BLT tersebut hanya bersifat sementara dan itu tidak sebanding dengan dampak jangka panjang yang dirasakan masyarakat kecil. Dengan jumlah yang terdaftar di data yang diberikan dalam dua tahap dalam rentang waktu 4 bulan. Selain itu penerima BLT pun tidak merata serta menimbulkan kecemburuan sosial. Pemerintah seharusnya memudahkan masyarakat memperoleh BBM dengan harga murah. Sehingga masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan lainnya.
Dalam Islam, kekayaan alam yang terkandung harus dikelola oleh negara dan dipergunakan untuk kemaslahatan rakyat. Sedangkan yang terjadi saat ini, sektor kekayaan alam tersebut telah banyak yang dikuasai asing dan swasta. Dijadikan aset kekayaan dan kepentingan pribadi, bukan untuk mengurusi kebutuhan rakyat. Solusinya ialah kembali pada sistem Islam, yakni Khilafah dengan metode kenabian.
Nur Asiah
Bogor
[LM]