Dengan Islam Listrik Gratis bukan Utopis

Pemerintah berencana akan menaikan tarif listrik di awal tahun 2022. Dengan alasan fluktuasi pergerakan kurs dolar AS, harga minyak mentah (ICP), dan inflasi. Sehingga pemerintah perlu untuk menaikan tarif listrik. Dengan adanya penyesuaian tarif listrik, beban pemerintah dalam membayar kompensasi untuk PLN otomatis bisa berkurang.

Naiknya tarif listrik bukanlah hal baru di negeri ini. Karena hampir setiap tahunnya listrik mengalami kenaikan. Walau masih dalam kondisi pandemi tak menjadi alasan untuk tidak menaikan, yang akhirnya beban rakyat makin berat dan sulit.

Inilah wajah asli dari sistem kapitalis hari ini, pemerintah bukan menjadi pelayan rakyatnya, namun sebaliknya. Dengan kata lain, negara tak ubahnya seperti pedagang yang sedang menjual dagangannya, yakni listrik kepada rakyatnya sendiri.

Di dalam Islam listrik merupakan kepemilikan umum yang dikelola oleh negara. Karena di dalam Islam, industri yang menggunakan bahan bakar tambang (batu bara) yang melimpah dipandang sebagai harta milik umum (milkiyyah ammah). Kepemilikan ini tidak boleh diserahkan dan dikelola oleh swasta apalagi pihak asing. Hanya khalifah atau perusahaan negara yang boleh mengelolanya. Sehingga dengan kebijakan ini mendapat harga listrik murah bahkan gratis bukan suatu yang utopis.

(Ida Annisa) 

[hw/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis