Urgensi Wajibnya Dakwah Politik
Oleh: Yuke Octavianty (Komunitas Pejuang Pena Dakwah)
Lensamedia.com– Politik dalam kacamata demokrasi kapitalisme sangat berbeda dengan makna politik sahih dalam Islam. Demokrasi kapitalisme mengartikan politik sebagai segala sesuatu yang berhubungan dengan kedudukan, kekuasaan atau jabatan dalam pemerintahan (wikipedia.com). Definisi ini wajar karena sistem yang diterapkan adalah sistem kapitalisme yang memiliki asas manfaat dalam pengaplikasiannya. Inilah yang membuat umat merasa risih dengan istilah politik. Umat alergi dengan istilah politik dan tak memiliki kepedulian terhadap politik bangsa.
Definisi ala kapitalisme ini sangat berseberangan dengan pandangan Islam. Menurut Syekh Taqiyuddin an-Nabhani dalam kitab Nizhamul Islam, politik disebut sebagai as siyasah yang mengandung arti tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan seluruh pengaturan kebutuhan umat dalam setiap segi kehidupan, baik di dalam maupun di luar negeri. Islam sangat menekankan pentingnya siyasiyah dalam kehidupan. Bahkan Islam mencela kaum yang tak mau tahu tentang urusan umat.
Rasulullah SAW. mengecam umat Islam yang tidak peduli nasib saudara seiman. Rasul SAW. bersabda:
“Barangsiapa yang tidak peduli urusan kaum muslimin, maka Dia bukan golonganku” (Al-Hadits).
Kaum muslimin bagaikan satu tubuh. Saat bagian yang satu merasakan sakit, maka bagian yang lain pun akan merasakan hal yang sama. Namun, sungguh tragis yang terjadi saat ini. Saat kelaparan dirasakan sebagian besar umat, para pemimpin negeri justru berfoya-foya dengan berbagai kemewahan, tak peduli dengan segala yang terjadi pada umat. Inilah realitas politik yang diindera sebagian besar umat. Politik yang melahirkan kekecewaan umat.
Makna politik yang salah kaprah, menjadikan pemahaman umat terbelah. Di satu sisi umat membutuhkan pengurusan yang amanah dari penguasa. Sementara, yang ada di alam demokrasi kapitalisme hanya pemimpin rakus yang haus kekuasaan dan kedudukan. Tak ayal, rakyat pun kecewa dengan politik negeri. Inilah yang menyebabkan rakyat enggan bergerak untuk “melek” politik. Akhirnya umat pun jumud (beku) dan buntu solusi.
Syariah Islam adalah solusi kehidupan sebab di dalamnya terkandung aturan hidup yang menyeluruh. Di dalamnya terkandung segala aturan untuk pengurusan umat. Dalam arti lain, Islam adalah satu-satunya sistem sahih yang mengatur politik kehidupan. Tak mungkin bisa dipisahkan antara Islam dan politik kehidupan. Melalui uslub (cara dakwah) pergerakan Islam yang terorganisir sesuai metode yang dicontohkan Rasulullah SAW. yang kelak akan mampu meraih kepemimpinan umat yang sahih, yaitu ketika umat telah sadar dan paham bahwa kekuasaan yang benar adalah kekuasaan yang berdasarkan kepercayaan umat dalam kerangka aturan syariah Islam. Inilah titik berat dakwah politik Islam.
Dakwah Islam politik harus dihidupkan kembali. Karena kini umat tengah mati suri. Sebagai akibat dari tak adanya pemahaman terhadap ajaran Islam yang menyeluruh. Dengan memahamkan umat tentang politik Islam, tentu ini akan menghidupkan kembali ruh umat. Ruh inilah yang akan mengobarkan api semangat kaum muslimin dan memaksa massa untuk mengembalikan kejayaan Islam. Jayanya Islam dalam institusi Khilafah yang berada di atas manhaj an-nubuwwah. Hanya dengannya, rahmat Allah tercurah untuk seluruh umat di langit dan bumi. Wallahua’lambisshawwab. [lnr]