Hampir tiap tahunnya kita selalu menyaksikan saudara muslim kita diserang oleh pasukan zionis Israel. Seringkali pula kita saksikan kecaman demi kecaman diutarakan oleh beberapa pemimpin negeri-negeri muslim. Namun, hal tersebut tidak mampu mengubah apapun. Penduduk Palestina masih saja berada pada kondisi yang memprihatinkan.

Apalagi kejadiannya tepat pada bulan suci Ramadhan, saat dimana muslim di seluruh dunia berlomba-lomba meraih pahala jariyah. Sangat disayangkan bahwa pemimpin dari negeri-negeri muslim tak mampu mengerahkan pasukannya demi membela saudara seimannya. Mereka hanya mengecam, sekadar memberi bantuan obat-obatan, pakaian dan semisalnya serta doa yang selalu dipanjatkan. Ketakutan akan dimusuhi, diboikot, diinvasi atau bahkan diserang nuklir mencegah mereka dari upaya menyelamatkan umat Nabi Muhammad Saw.

Tak ingatkah kita akan hadis Rasul Saw.: ” Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur atau merasa demam” (HR. Bukhari dan Muslim).

Lalu upaya apa yang dapat dilakukan untuk menolong saudara muslim kita di samping menolong dari segi materi juga dengan doa? Tidak lain ialah dengan berdakwah, menyadarkan umat akan kebiadapan zionis Israel, yang nantinya mereka pun akan mendesak penguasa untuk mengambil tindakan dengan mengerahkan militernya demi membebaskan palestina dari kepungan zionis Yahudi.

Inilah pentingnya persatuan kaum muslimin dalam satu bendera. Tanpanya kita seperti pemilik rumah yang lemah dihadapan perampok. Jika hanya membantu dengan obat-obatan, makanan dan pakaian saja tidak cukup untuk menyelamatkan pemilik rumah melainkan hal tersebut malah menzalimi mereka.

Wallahua’lam

 

Hanif Eka Meiana
(Aktivis Muslimah)

 

[LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis