Raih Pertolongan di Bulan Mulia

Oleh : Alfiana Rahardjo, S.P.

 

Lensa Media News – Ramadan tinggal hitungan hari. Namun, rasa cemas akan bahaya wabah Corona masih belum usai. Bencana alam di berbagai daerah yang melanda negeri ini masih menyisakan duka. Ini kali kedua Ramadan di tengah pusaran pandemi. Umat Islam masih saja terpuruk persoalan kehidupan. Tak hanya wabah dan bencana alam, seruan Islamofobia masih saja digembar-gemborkan. Stigma negatif akan ajaran Islam telah menyudutkan kaum muslimin. Lengkaplah sudah penderitaan umat Islam. Meski umat Islam adalah mayoritas di negeri ini, namun tak ada yang menjaga.

Sang penjaga telah dihancurkan Barat tepat 3 Maret 1924. Seratus tahun silam, umat bagai kehilangan seorang ibu yang melindunginya. Sebuah institusi negara yang telah diakui kehebatannya, dihancurkan oleh sebuah sistem kufur buatan manusia. Sejak saat itu hingga kini, umat Islam dan dunia berhadapan dengan persoalan yang tak terselesaikan.

Apabila Ramadan datang, seluruh pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup rapat, dan setan dibelenggu. Seperti yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Rasulullah bersabda, “Ketika Ramadan datang, semua pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan setan dibelenggu di dalamnya” (HR. Muslim).

Dan di bulan ini, setiap hamba yang bersungguh-sungguh bertaubat dan menjalankan ibadah puasa Ramadan dengan ikhlas, pasti Allah akan membuka pintu ampunan seluas-luasnya atas dosa-dosa yang lalu. Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Rasulullah bersabda: “Siapapun yang menjalankan puasa selama Ramadan karena keyakinan yang ikhlas dan berharap mendapatkan pahala dari Allah, maka semua dosanya di masa lalu akan diampuni” (HR. Bukhari Muslim).

Bergembira dan bersiap menyambut datangnya ramadan adalah perintah syara‘. Di tengah pandemi dan derita umat yang berkepanjangan akibat runtuhnya institusi kepemimpinan Islam, maka Ramadan kali ini harus lebih istimewa dalam perjuangan mengembalikan kehidupan Islam. Sebab semua masalah yang menimpa kaum muslimin adalah akibat umat tidak menjadikan Islam sebagai solusi. Kaum muslimin harus memahami Islam dan menebar kesadaran dalam memperjuangkan tegaknya Islam kaffah. Tak hanya menjalankan puasa tapi juga memperjuangkan kehidupan Islam.

Kita jadikan puasa Ramadan sebagai momentum dalam mengembalikan kebangkitan Islam. Menjadikan Islam sebagai pemimpin dunia dan solusi setiap persoalan. Menegakkan kembali institusi Islam yang pernah berjaya. Dengan berperan dalam perjuangan Islam, Allah pun akan mempersiapkan pertolongannya. Umat Islam di seluruh dunia harus bersatu dalam perjuangan Islam. Insya Allah, Allah akan melepaskan kita dari segala persoalan yang menggurita dunia.

 

[lnr/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis