Menengok Keberhasilan Peta Jalan Pendidikan Islam

Rancangan Peta Jalan Pendidikan Nasional (PJPN) 2020-2035 yang dirilis Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) beberapa waktu lalu, menuai banyak kritik dari berbagai kalangan. Hal ini disebabkan karena di dalam PJPN 2020-2035, frasa ‘agama’ tidak ada. Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menilai, hilangnya frasa ‘agama’ merupakan bentuk melawan konstitusi (inkonstitusional). Hal serupa pun diungkapkan oleh Kepala LP Maarif NU, KH Arifin Junaidi. Beliau memberi saran terkait PJPN 2020-2035 yang diterbitkan Kemdikbud beberapa waktu lalu.

Kritik terkait PJPN 2020-2035 juga datang dari Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Arsul Sani, menurutnya, tidak adanya frasa agama di dalam rancangan PJPN 2020 – 2035 telah melanggar konstitusi. Terkait rancangan PJPN ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, mengapresiasi seluruh kritik dan masukan yang telah disampaikan kepada Kemdikbud. Beliau akan menampung dan memastikan kata ‘agama’ akan dimuat dalam PJPN 2020-2035 nanti.

Agama bagi sebuah negara, apalagi bagi generasi, adalah kunci utama keberhasilan pendidikan. Di dalam kepemimpinan Islam, negara betul-betul mengatur agar seluruh aspek kehidupan didasari dengan agama (Islam), salah satunya pendidikan. Keberhasilan pendidikan berlandaskan Islam pun telah terbukti dan mampu mewujudkan para ilmuwan yang luar biasa. Bahkan ilmunya sangat bermanfaat dan digunakan hingga saat ini, mulai dari ilmu kimia, matematika, kedokteran, astronomi, dan lain-lain.

Keberhasilan tersebut tentunya tidak hanya didukung oleh kecerdasan individu semata. Namun juga didukung oleh peran negara yang mampu memberi lingkungan yang kondusif dalam menuntut ilmu, yaitu dengan diterapkannya sistem pendidikan Islam, dan sistem-sistem kehidupan lainnya yang menopang sistem pendidikan Islam tersebut.

Tentu peran besar negaralah yang mewujudkan generasi tangguh dan cerdas seperti ini. Tidak hanya cerdas secara kelimuwan, namun juga generasi tersebut memiliki keimanan yang kokoh dan ketakwaan yang tinggi. Semoga negeri ini dapat mencontoh sistem pendidikan yang luar biasa keberhasilannya. Sistem pendidikan yang terbukti mampu menghasilkan generasi yang kuat dan menjadi corong ilmu bagi negara lain dan generasi selanjutnya.

E. Rachma
Praktisi Pendidikan

[LM/Hw]

Please follow and like us:

Tentang Penulis