Peran Ayah Dalam Mendidik Anak Perempuan

Oleh: Sri Purwanti, Amd.K.L

(Pegiat Literasi, Founder RumBa Cahaya Ilmu)

 

Parenting – Pendidikan anak merupakan tanggung jawab kedua orang tua, karena rumah ( keluarga) merupakan sekolah pertama dan utama bagi anak-anak. Ayah dan ibu memiliki peranan yang berbeda namun saling melengkapi satu sama lain.

Menjadi orang tua pada era milenial memang memiliki tantangan tersendiri, apalagi bagi seorang ayah yang hampir separuh waktunya habis di tempat kerja, untuk memenuhi nafkah keluarga. Di sisi lain godaan dari luar semakin besar, sehingga orang tua harus memberikan perhatian ekstra kepada anak-anaknya, supaya mereka tidak terbawa arus westernisasi yang semakin merajalela.

Sebagai seorang muslim tentu kita berharap anak-anak menjadi generasi yang cerdas, dan bersyakhsiyah Islam. Hal ini memerlukan proses panjang dan berkesinambungan. Keberhasilan orang tua mendidik anak dalam keluarga memerlukan kerjasama yang baik antara ayah dan ibu. Orang tua harus menetapkan target dan cara yang sama dalam mendidik anak, sehingga tidak menyebabkan kebingungan pada diri anak.

Dalam Islam, ayah juga memiliki peran khusus dalam mendidik anak perempuan. Ayah merupakan cinta pertama anak perempuannya, sehingga perlu kedekatan baik emosi, spiritual, maupun fisik. Rasul Saw. sebagai uswah hasanah telah memberikan contoh terbaik berkaitan dengan peran ayah dalam mendidik anak. Seperti apakah peran ayah dalam mendidik anak perempuan?

Ayah mengambil peran dalam menanamkan nilai tauhid kepada anak.Mengenalkan Allah sebagai pencipta yang menurunkan seperangkat peraturan untuk manusia. Mengenalkan Rasulullah sebagai uswah hasanah dalam kehidupan. Menanamkan konsep salah benar menurut pandangan syara, adab, dan mengenalkan hukum-hukum Allah termasuk interaksi dengan lawan jenis. Ayah juga bisa mengajarkan kan al-Quran beserta hukum yang berkaitan dengannya, mengajarkan doa, serta bacaan dan gerakan salat.

Ayah merupakan pelindung keluarga, sehingga bisa mengajarkan anak-anak perempuannya cara melindungi dan membela diri dari segala ancaman, mengingat orang tua tidak bisa menemani anak selama 24 jam penuh. Seorang ayah harus peka, mengetahui siapa saja kawan dekat anaknya, keterampilan apa yang digemari anak serta hal-hal yang tidak disukai. Semakin memahami dunia anak maka komunikasi anak dan ayah akan semakin mudah. Anak pun tidak akan ragu berbagi cerita dengan ayahnya.

Menemani belajar meski tidak harus full dari awal sampai akhir. Kehadiran ayah dalam proses belajar anak bisa meningkatkan prestasi akademis, mendorong munculnya perilaku positif serta mencegah depresi pada anak. Anak perempuan yang dekat dengan ayahnya cenderung memiliki kepercayaan diri yang tinggi, dan tidak suka mencari perhatian dari luar (caper).

Ayah juga bisa menjadi teman bermain anak. ketika bunda sedang sibuk di dapur atau mengasuh adiknya, maka ayah bisa mengambil peran untuk menjadi kawan bermain anak perempuannya. Menemani anak bermain juga bisa dijadikan sarana untuk mengetahui interaksi anak dengan lingkungannya, termasuk mengetahui interaksi anak dengan kawan sebaya maupun orang dewasa, dengan begitu bisa meminimalisir terjadinya tindakan yang kurang menyenangkan terhadap anak dari lingkungannya.

Ayah bisa mengajarkan sikap disiplin. Seoarang ayah biasanya lebih tegas dalam mengambil sikap, hal ini penting diajarkan kepada anak sehingga mereka memahami pentingnya disiplin dalam kehidupan. Hal ini bisa dilakukan dengan mengajak anak salat berjamaah, tadarus bersama, maupun murajaah hapalan.

Ayah memiliki tanggung jawab besar dalam mewarnai masa depan anak perempuannya. Maka sudah selayaknya ayah dan bunda bersinergi dalam mendidik anak-anak supaya menjadi generasi yang tangguh dan berakhlak karimah. Wallahu a’lam.

 

[LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis