Mencintai Al Qur’an Sepenuh Hati, Menyayangi Masyarakat Segenap Jiwa

Oleh: Asy Syifa Ummu Sidiq

 

 

Lensamedia.com– Cinta adalah kecenderungan menyukai sesuatu. Perasaan cinta membuat orang selalu ingin bersama dengan yang dicintai. Cinta pun dapat membuahkan pengorbanan yang luar biasa. Demi cinta orang akan mengorbankan segala-galanya.

 

Seorang muslim yang menjadikan Al Qur’an sebagai kecintaannya akan membawa kebaikan. Dengan mencintai Al Qur’an akan mendekatkan kita pada Allah Sang Pencipta Alam. Al Qur’an sendiri berisi petunjuk bagi setiap insan. Bagi mereka yang meyakini Al Qur’an akan senantiasa mengikuti petunjuknya. Al Qur’an menyimpan penjelasan nash-nash tentang kabar gembira, kabar masa sebelum kita, kabar masa setelah kita, hingga hukum yang harus diterapkan seorang muslim.

 

Mengapa Kita Perlu Mencintai Al Qur’an?

 

“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. Ar-Rad: 28).

 

Dengan terus mencintai Al Qur’an kita akan selalu teringat padanya. Sekaligus mengingatkan kita pada Sang Pencipta. Jika kita mengingat Allah dalam segala hal, maka kita pun akan ingat bahwa Allah Maha dari segala Maha. Tidak ada yang bisa memberikan perlindungan terbaik kecuali Allah SWT. Tak akan ada kekurangan apapun dalam hidup karena setiap kita sudah mendapat rezeki dari-Nya. Sehingga kita merasa cukup dan hari terasa tenteram.

 

“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus.” (QS. Al-Isra’: 9)

 

Ayat di atas menjelaskan jika kita ingin selamat dunia dan akhirat, maka Al Qur’an satu-satunya petunjuk. Al Qur’an akan membawa kita menemukan kebenaran yang hakiki. Jalan yang akan membebaskan kita dari keterpurukan, kegelapan dan kegelisahan jiwa. Dengan mentadaburi Al Qur’an kita akan memahami bahwa tujuan utama diciptakan manusia adalah untuk beribadah. Sebagaimana Firman Allah SWT, “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)

 

Dengan membaca Al Qur’an akan menyelamatkan kita di hari kiamat. Ketika seorang muslim mengetahui hal itu, maka ia akan menyadari bahwa cintanya pada Al Qur’an akan membuatnya berusaha selalu dekat. Tidak hanya membawa kemana-mana, tapi juga senantiasa membaca dan memahami maknanya.

 

“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat.” (HR. Muslim)

 

Cinta Selalu Memperhatikan

 

Cinta pada Allah, Rasul, dan Al Qur’an adalah cinta yang abadi. Jika kita mencintai manusia karena Allah dan Rasul-Nya, maka kita akan melakukan segalanya demi Allah dan Rasul-Nya pula. Begitu pula saat kita melihat masyarakat dalam kondisi porak-poranda. Kemaksiatan merajalela, korupsi ada dimana-mana, kejahatan senantiasa menghantui, ketenangan jiwa terus terusik, hingga masyarakat cenderung individualis. Kita tidak akan tinggal diam. Karena Rasul SAW mencontohkan untuk selalu mengubah dengan kebaikan.

 

Dari Abu Sa’id Al-Khudri Ra., ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Barangsiapa dari kalian melihat kemungkaran, ubahlah dengan tangannya. Jika tidak bisa, ubahlah dengan lisannya. Jika tidak bisa, ingkarilah dengan hatinya, dan itu merupakan selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim)

 

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang mengajak kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Merekalah orang-orang beruntung.” (QS. Ali Imran: 104)

 

Sebagai seorang muslim yang mencintai Al Qur’an, kita tak boleh diam melihat kemungkaran. Di manapun, kapanpun, saat apapun, wajib bagi seorang muslim ber-amar ma’ruf nahi munkar. Walaupun hal itu harus dilakukan di hadapan penguasa yang zalim. Sebagaimana yang dilakukan para nabi dan rasul yang berdakwah di hadapan penguasa.

Wallahu a’lam bishshawab.

[Ah/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis