Kenaikan Listrik Bikin Rakyat Makin Tercekik
Oleh: Lilieh Solihah
Lensa Media News – Keluhan masyarakat soal tagihan listrik yang membengkak kembali merebak. Di tengah berbagai persoalan dan kesulitan yang melanda rakyat akibat pandemi, ditambah dengan naiknya tagihan listrik yang turut menambah beban kesulitan warga.
Masyarakat mengeluhkan dengan kenaikan tagihan listrik hingga tiga kali lipat. Masyarakat pun menduga ini ada kenaikan diam-diam dari PLN. Namun, PLN mengelak telah menaikkan listrik selama pandemi, PLN berdalih justru kenaikan tagihan listrik dianggap wajar sebab penggunaan yang meningkat dari adanya WFH dan BDR.
Bila kita perhatikan, selama pandemi ini begitu banyak kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada rakyat. Rakyat dibiarkan harus bisa mandiri dalam menangani segala persoalan dan kesulitan yang menimpa mereka. Pemerintah pun terus mencekik rakyat dengan berbagai beban seperti harga BBM yang belum turun, BPJS yang dinaikkan, dan kini dengan tagihan listrik yang naiknya berlipat-lipat.
Hal ini seolah menegaskan bahwa pemerintah tidak peduli terhadap kesulitan rakyat. Pemerintah seolah abai dalam menangani persoalan kenaikan tagihan listrik ini. Beginilah gambaran kapitalis, pemerintah cenderung mengabaikan segala urusan rakyatnya.
Lain halnya dalam pandangan atau sistem Islam. Dalam Islam, listrik merupakan kepemilikan umum yang wajib dikuasai dan dikelola oleh negara untuk kepentingan seluruh rakyat. Listrik masuk dalam kategori ‘api’ atau energi sebagimana Nabi SAW pernah bersabda, “Kaum muslim berserikat dalam tiga perkara, yaitu padang rumput, air dan api” (HR. Abu Daud dan Ahmad).
Negara pun tidak boleh menyerahkan penguasaan dan pengelolaan listrik, juga bahan baku pembangkit listrik kepada swasta apalagi asing. Hal ini karena listrik dan barang tambang yang jumlahnya sangat besar adalah milik umum yang seharusnya dirasakan masyarakat dengan harga murah bahkan bisa jadi gratis.
Wallahu a’lam bishshawab.
[ah/LM]