Tetap Berbagi di Tengah Pandemi

Wabah korona telah merontokkan sendi-sendi kehidupan masyarakat berbagai negara di dunia. Tidak terkecuali Indonesia. Dampak secara ekonomi membuat tingkat kemiskinan meningkat. Hal ini disebabkan banyaknya orang yang kehilangan pekerjaan pasca pandemi.

Namun, sangat disayangkan negara tidak mampu menanggulangi sejak dini adanya dampak pandemi. Memang ada kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk memberikan bantuan kepada rakyat yang terkena dampak. Hanya saja berbelit-belitnya birokrasi, membuat bantuan tersebut salah sasaran dan tidak merata.

Ujung-ujungnya rakyat sendiri berswadaya menggalang donasi untuk membantu sesama. Alhamdulillah, walaupun sama-sama terkena dampak, keinginan masyarakat untuk membantu orang lain tetap ada. Baik oleh individu, kelompok, yayasan, institusi dan lain-lain.

Tetap berbagi di tengah pandemi itu luar biasa. Karena yang berdonasi belum tentu juga memiliki harta yang banyak. Namun, Islam mengajarkan bahwa berinfak itu tidak harus menunggu kaya. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham“. Lalu ada yang bertanya, “ Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah?” Beliau jelaskan, “ Ada seorang yang memiliki dua dirham lalu mengambil satu dirham untuk disedekahkan. Ada pula seseorang memiliki harta yang banyak sekali, lalu ia mengambil dari kantongnya seratus ribu dirham untuk disedekahkan.” (HR. An Nasai dan Imam Ahmad).

Semakin rindu dengan penerapan syariat Islam. Pemimpin dalam Islam tidak akan membiarkan rakyatnya kelaparan. Sebagaimana Khalifah Umar memikul gandum di pundaknya untuk dibawakan ke rumah salah satu rakyatnya, setelah mengetahui bahwa rakyatnya itu tidak memiliki makanan untuk dimakan.

Semoga pandemi ini segera berakhir. Sehingga masyarakat bisa beraktivitas seperti sedia kala. Menata kembali perekonomiannya. Dan tentunya harapan terbesar kita adalah ketika sistem Islam tegak di bumi Allah. Aamiin ya rabbal ‘aalamiin.

 

Ratni Kartini
Kendari, Sulawesi Tenggara

 

[hw/LM]

Please follow and like us:

Tentang Penulis